JAKARTA— Duta Besar Ukrania untuk Indonesia, H E Dr Vasyl Hamianin, bersilaturahim ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Selasa (28/2/23). Ketua Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri, Dr Sudarnoto Abdul Hakim, Ketua MUI, KH Yusnar Yusuf, Wasekjen MUI, KH Arif Fahrudin beserta jajaran Komisi Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional menerima kunjungan ini.
Kehadiran Dubes Ukraina tersebut merupakan hal penting, pasalnya dalam pertemuan tersebut membahas beberapa pokok kepentingan Ukraina yang saat ini sedang mengalami musibah besar terkait agresi Rusia.
“Kehadiran tamu dari Ukraina ini penting, terutama secara khusus untuk kepentingan Ukraina yang sekarang ini sedang mengalami musibah besar. Penyerangan Rusia dengan berbagai akibatnya,” ujar Sudarnoto.
Sudarnoto menjelaskan, Dubes Ukraina mendatangi MUI karena menganggap MUI sebagai representasi umat Islam di Indonesia. Selain itu, diharapkan MUI juga dapat memberikan dukungan terkait permasalahan yang saat ini sedang terjadi di Ukraina.
“Mereka tahu MUI adalah representasi umat Islam Indonesia, sebagai umat terbesar di dunia yang diharapkan bisa ikut melakukan peran-peran yang strategis,” kata dia.
“Istilah mereka MUI itu adalah power full. Maksud power full tersebut dalam konteks Ukraina, bisa diharapkan dapat menghentikan agresi Rusia terhadap Ukraina,” kata dia menambahkan.
Sementara itu, H E Dr Vasyl Hamianin menyampaikan permasalahan yang dihadapi saat ini adalah memperjuangkan untuk mendapatkan kembali otonomi di wilayah Krimea.
“Dalam pertemuan tadi menyampaikan masalah yang dihadapi etnik Tartar, bahwa pemerintah Ukraina mendukung perjuangan etnik tatar untuk kembali mendapat otonomi di wilayah Krimea (semenanjung di wilayah Ukraina yang sekarang diduduki Rusia). Tadi juga disampaikan bahwa penduduk Muslim di semenanjung Krimea berjumlah sekitar setengah juta orang,” ujar Dubes.
Dubes juga menyampaikan bahwa saat ini di Semenanjung Krimea mendapat tekanan dari pihak rusia, begitu juga di Ukrania timur.
Perang yang terjadi antara Ukraina dan Rusia memberi dampak yang cukup besar bagi Ukraina. Untuk itu, dalam beberapa kesempatan Ukraina meminta dukungan kepada beberapa pihak dalam upaya penyelesaian masalah tersebut.
Dalam kasus ini, MUI diharapkan dapat memberikan suport yang baik kepada Ukraina untuk mendukung ‘Setop Agresi Rusia”.
“Peran-peran internasional MUI memang harus dilakukan, dan ini sudah dimulai, membangun rahmatan lil alamin, kalau ada konflik kita bisa kontribusi supaya konflik itu tidak terjadi. Misi kita kan misi perdamaian dengan cara-cara yang bisa dilakukan MUI, lalu misi kemanusiaan, menghentikan kolonialisme, dan juga genosida,” kata Sudarnoto. (Junaidi/Dhea Oktaviana, ed: Nashih)