Makassar, muisulsel.or.id – Adil dan berkeadilan dimengerti umumnya oleh manusia tanpa harus didefenisikan, namun mencirikannya dalam bentuk kebijakan dan bentuk sikap, hal tersebut perlu diurai berdasar pada prinsip Al-Qur’an :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُونُواْ قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاء لِلّهِ وَلَوْ عَلَى أَنفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالأَقْرَبِينَ إِن يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقَيرًا فَاللهُ أَوْلَى بِهِمَا فَلا تَتَّبِعُواْ الْهَوَى أَن تَعْدِلُواْ وَإِن تَلْوُواْ أَوْ تُعْرِضُواْ فَإِنَّ اللهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا} [النساء: 135].
135. Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya).Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Maha teliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan.
Ketidakadilan itu mengikuti hawa nafsu dalam sikap dan kebijakan, ketidakadilan itu memutarbalik kata dan fakta, ketidak adilan itu bersaksi palsu dan enggan bersaksi benar. Bila sifat sifat ini ada pada seseorang atau pada penentui kebijakan misalnya pemimpi, maka itu bertanda keadilan tidak tercipta.
Keadilan tercipta karena kebijakan atau hasil usaha perjuangan adalah bernilai ibadah dan pahala agung, perintisnya dapat imbalan mulia dunia akherat, rasul bersabda:
((إنَّ المُقْسِطِينَ عِنْدَ اللهِ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُورٍ: الَّذِينَ يَعْدِلُونَ في حُكْمِهِمْ وأَهْلِيْهِم وَمَا وَلُوْا)). رواه مسلم.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang-orang yang berlaku adil berada di sisi Allah di atas mimbar (panggung) yang terbuat dari cahaya, yaitu orang-orang yang berlaku adil dalam hukum, adil dalam keluarga dan adil dalam melaksanakan tugas yang di bebankan kepada mereka.”
Keadilan dalam sikap dan perilaku nikmat Allah yang sangat utama cirinya adalah ia terpatri di hati pencetusnya dalam kondisi suka akan keadilan itu, sebagaimana ungkapan Imam Ibnu Hazm al- Andalusiy :
وقال ابن حزم: أفضل نعم الله تعالى على المرء أن يطبعه على العدل وحبه.
Nikmat paling besar itu ada pada seorang yang hatinya condong adil dan cinta adil.
Keadilan dalam sikap dan perilaku tercirikan pada penyampaian hak dan hajat orang orang lemah oleh yang mampu memperjuangkan hak dan hajat itu, seperti ungkapan Umar bin Abdul Aziz rahimahullah:
يُوصل إلينا حاجة مَن لا تصل إلينا حاجته، ويدلّنا على العدل إ
عمر بن عبد العزيز.
Orang adil adalah menuntun kita pada keadilan dan mengantar hajat dan hak mereka yang lemah.
Keadilan dalam sikap dan perilaku juga tercirikan pada penyertaan dalih dalih ucapan yang berupa dalil dan alasan yang sesuai fakta kebenaran dan berlogika,, seseorang itu dianggap adil bila ia yang berkomentar berdalil akli atau naqli, Ibnu Rusyd (1226-1198 M) mrnjelaskan:
مِنَ العدل أن يأتي الرجل من الحجج لخصومه بمثل ما يأتي به لنفسه.
ابن رشد
Keadilan itu berupa sikap memfaktakan ucapan pada lawan bicara sebagaimana sikap seseorang memfaktakan perkara apapun pada dirinya sendiri.
Mencirikan keadilan hanya dapat digambarkan melalui hikmah hikmah Al-Qur’an, Sunah dan perkataan para Ulama yang alim dan mengamalkan , juga tercirikan pada pengalaman pemimpin pemimpin yang telah berlalu terbukti adil dan sukses seperti Umar bin Abdul Aziz.
Orang orang adil itu pasti ahli Surga dengan ciri besar dari mereka itu terurai pada sabda rasul saw :
((أهلُ الجَنَّةِ ثَلاَثَةٌ: ذُو سُلطانٍ مُقْسِطٌ مُوَفَّقٌ، وَرَجُلٌ رَحيمٌ رَقِيقُ القَلْبِ لكُلِّ ذي قُرْبَى ومُسْلِمٍ، وعَفِيفٌ مُتَعَفِّفٌ ذو عِيالٍ)). رواه مسلم.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Penghuni surga ada tiga golongan; penguasa yang berlaku adil dan diberi taufik (dari Allah), orang yang penyayang lagi berhati lembut pada sanak kerabat dan orang muslim, dan orang yang tidak meminta-minta dan tetap menjaga kehormatan dirinya walaupun memiliki banyak anggota keluarga.” (Shahih Muslim 2865).
Wallahu A’lam.
The post GORESAN PAGI: Pemimpin Adil, Begini Ciri Khasnya appeared first on MUI Sul Sel.