JAKARTA –Pengawasan orang tua menjadi salah satu solusi mencegah terjadinya kecanduan gadget pada anak.
Direktur Eksekutif ICT Watch, Indriyatno Banyumurti, menyampaikan orang tua yang mengambil jarak dengan teknologi merupakan pemicu lahirnya ancaman bagi anak terpapar dampak negatif teknologi.
“Tantangan orang tua masa sekarang, kadang mereka kurang berminat belajar tentang teknologi. Akhirnya, anak-anak secara bebas mengeksplorasi segala yang ingin mereka ketahui tanpa adanya pengawasan,” ungkap Indriyatno, Senin (13/2/2023).
Dalam Workshop Bijak Menggunakan Gadget yang diselenggarakan olen Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga (KPRK) Majelis Ulama Indonesia (MUI), di Aula Buya Hamka MUI tersebut, dia menjelaskan tanpa adanya minat orang tua untuk bersama-sama belajar teknologi, akan sulit menciptakan ruang aman di dunia maya bagi anak.
Oleh karenanya, kerap disandingkan pula orang tua dengan istilah gaptek “gagap teknologi”. Hal ini karena mereka enggan belajar sesuatu yang baru terkait dengan kemajuan teknologi, seperti gadget.
“Pemikiran seperti ini yang harus kita ubah. Sebab, pendidikan karakter anak dibentuk pertama kali oleh keluarga,” kata dia.
“Meskipun kita tidak bisa mengawasi anak selama 24 jam, setidaknya dalam perkembangan awal mereka menggunakan teknologi dibersamai oleh pengawasan kita selaku orang tua,” sambungnya.
Di samping itu, Co-Founder dan Dewan Pembina Relawan TIK ini juga menerangkan telah banyak fitur dan aplikasi yang dapat digunakan oleh orang tua untuk mengawasi penggunaan gadget anak atau yang dikenal dengan Aplikasi Parental Controling.
Aplikasi tersebut dapat diunduh secara gratis di Playstore ataupun Appstore. Atau bahkan dapat menggunakan ragam fitur tertentu yang disediakan Google secara otomatis.
“Jadilah teladan digital yang baik bagi anak. Perbanyak diskusi secara langsung dengan mereka guna membangun komunikasi yang baik dan sehat antara anak dan orang tua,” kata dia. (Isyatami Aulia, ed: Nashih)