Makassar, muisulsel.or.id – Adab terluhur yang ada yang ada pada manusia adalah beradab yang dituntunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw, berupa nilai yang bersumber dari perintah atau larangan Allah yang harus dihindari.
قال صلى الله عليه وسلم: ((أَدبني ربي فأَحسن تأديِبِي)).
Rasul saw bersabda, aku dituntun adab oleh Tuhanku Lalu Allah Swt membina sempurna adab adabku.
Adab atau etika yang luhur ini terpancar dalam diri nabi sebagai insan yang beretika tinggi dan berbudi luhur. Para malaikat, manusia dan jin sangat terpesona dengan keluhuran akhlaq nabi, yang secara logika ia rasul itu, dapat menahan seluruh kecenderungan tabiat dirinya, sehingga ia bisa dirasakan nyaman oleh semua makhluk diseklilingnya, bahkan Allah Swt takjub akan keluhuran tabiat Nabi Muhammad saw dibanding dengan nabi nabi dan para rasul yang pernah diutus sebelumnya.
قَالَ اللهُ تَعَالَى: {وَإنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ} [القلم: 4].
Dan Engkaulah sungguh pemilik keagungan akhlaq
Secara umum makna adab, etika dan akhlaq mulia ini, dapat dilihat dari defenisi para ulama yang mumpuni; Ali Karramallahu wajhahu berkata:”Akhlak itu adalah nilai bersumber dari Ak-Qur’an.”
Abdullah bin Mubarak rahimahullah berkata : “Akhlaq baik adalah Muka berseri, ceria dan baik, akhlaq baik adalah mengupayakan segala hal baik, akhlaq baik adalah berusaha menjalankan kemuliaan , akhlaq baik adalah berhenti menganggu”.
Al-hafesh Ibnu Hajar al-Askalaniy berkata akhlaq itu : ” Memilih perbuatan mulia dan meninggalkan perbuatan berbudi rendah, ini terurut dalam ayat :
قوله تعالى: {خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ} [الأعراف: 199].
“Ambillah sikap memaafkan, perintahkan yang baik dan berpalinglah dari sikap sikap jahiliah.”
Orang yang dekat posisi majlisnya dengan nabi Muhammad saw dan ia juga orang yang sangat dicintai nabi saw di hari kiamat ialah yang luhur akhlaqnya, sebalik yang paling di murkahi nabi saw :
وَإنَّ أبْغَضَكُمْ إلَيَّ وَأبْعَدَكُمْ مِنِّي يَوْمَ القِيَامَةِ، الثَّرْثَارُونَ وَالمُتَشَدِّقُونَ وَالمُتَفَيْهقُونَ))
Adalah orang banyak omong yang tak berfaedah, besar ucap dan penuh omong kosong.
Gambaran akhlaq mulia dengan sesama adalah terilustrasi secara logika sederhana dalam keseharian Nabi Muhammad saw saat seperti ungkapan Anas bin Malik ra :
مَا مَسِسْتُ دِيبَاجًا وَلا حَرِيرًا ألْيَنَ مِنْ كَفِّ رسولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم، وَلا شَمَمْتُ رَائِحَةً قَطُّ أطْيَبَ مِنْ رَائِحَةِ رسولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم، وَلَقَدْ خدمتُ رسول اللهِ صلى الله عليه وسلم عَشْرَ سنين، فما قَالَ لي قَطُّ: أُفٍّ، وَلا قَالَ لِشَيءٍ فَعَلْتُهُ: لِمَ فَعَلْتَه؟ وَلا لشَيءٍ لَمْ أفعله: ألا فَعَلْتَ كَذا؟. متفقٌ عَلَيْهِ.
Aku tidak pernah menyentuh kain sutera yang lebih lembut dan lebih halus dibandingkan telapak tangan Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam. Aku tidak pernah mencium aroma yang wangi dari wanginya Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam Sungguh aku pernah menjadi pelayan Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam selama sepuluh tahun. Beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam tidak pernah menghardikku dengan mengatakan, “Uff (kata-kata kasar). Beliau juga tidak pernah mengomentari sesuatu yang aku lakukan.Kenapa kamu lakukan ini, Dan Beliau tidak pernah mengatakan tentang sesuatu yang tidak aku lakukan, kenapa kamu tidak lakukan ini?
Itulah etika rasul saw mewujudkan hubungam horisontal kepada sesama manusia, hubungan kepada Allah adalah akhlaq ketundukan dan kepatuhan, bila mana manusia membaikkan cara ibadah dan tuluskan hati, jiwa dan pikiran saat ibadah, maka akhlak mulia dihadapan sang Khaliq juga digapai.
Berakhlaq mulia itu berakhlaq dengan perintah atau larangan yang ada di Al-Qur’an, hal yang melambungkan posisi insan yang berakhlaq mulai itu gapai derajatnya orang orang yang rajin berpuasa karena patuh kepada Allah Swt:
((إنَّ المُؤْمِنَ لَيُدْرِكُ بحُسْنِ خُلُقِه دَرَجَةَ الصَّائِمِ القَائِمِ)). رواه أَبُو داود
Orang mukmin dengan perangai akhlaq luhur itu menggapai tingkatan mulianya orang Puasa dan juga tahajjud malam.
Wallahu A’lam.
The post GORESAN PAGI: Berakhlaq Luhur, Adab Tuntunan Ilahi appeared first on MUI Sul Sel.