JAKARTA— Rapat Koordinasi (Rakornas) Bidang Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang digelar 27-28 Desember lalu membahas sejumlah hal strategis dan fundamental (27 sampai 28 Desember 2022).
Acara yang digelar Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI tersebut berkomitmen untuk menguatkan ukhuwah umat ke depan.
Komitmen itu tertuang dalam sejumlah agenda. Pertama, sikap MUI merespons KUHP yang sudah disahkan pada Selasa (6/12/2022), terutama terkait pasal perzinaan dan kohabitasi.
Kedua, agenda penguatan ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathaniyah menjelang tahun politik pada 2024. Dengan demikian, konsep ukhuwah bisa membangun kesatuan dalam bernegara (himayatut daulah).
“Bagaimana dimensi ukhuwah bainal muslimin dan ukhuwah wathaniyah itu semakin dipererat agar pada tahun politik nanti umat tidak mudah diceraiberaikan dengan isu-isu politik,” kata Wakil Sekjen MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Arif Fachrudin, pada Rabu (28/12/2022).
Ketiga, kontribusi tata kelola MUI terhadap konsep Islamic Center, tidak hanya infrastrukturnya belaka tapi juga fungsionalisasinya menjalankan peran untuk memberdayakan umat.
Ketiga adalah penyusunan indeks ukhuwah. Hal ini menjadi parameter untuk mengevaluasi capaian dan target penguatan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyan, dan ukhuwah insaniyah yang menjadi program MUI.
“Inilah bentuk bahwa MUI komitmen merapikan sinergi dan pengorganisasian untuk menguatkan ukhuwah umat,” ujarnya sebagaimana keterangan yang dterima MUIDigital, Kamis (29/12/2022).
Pembahasan isu strategis dalam Rakornas tersebut menghasilkan tujuh program prioritas Komisi Ukhuwah Islamiyah yang diagendakan berlangsung pada 20203 mendatang, di antaranya:
- Menguatkan komunikasi dan sinergi Ormas Islam, Perguruan Tinggi Islam, dan Pondok Pesantren
- Menguatkan komunikasi dan sinergi Ormas Pemuda Islam
- Menyamakan pendapat tentang satu waktu pelaksanaan ubuduiyah
- Penguatan ukhuwah regional di ASEAN
- Mendorong pusat kegiatan Islam (Islamic Center) di setiap Propinsi hingga kabupaten/kota
- Melakukan koordinasi program ukhuwah lintas sektoral
- Mengembangkan budaya baca dan literasi untuk menambah keilmuan, memperluas wawasan, dan memperkaya literasi.
Menurut Wakil Sekretaris Komisi Ukhuwah Islamiyah sekaligus Ketua Panitia Rakornas, KH Muhammad Sirojudin. melalui ketujuh agenda tersebut MUI menjadi penggerak (leading sector) dalam mempromosikan konsep ukhuwah (benchmarking) untuk perdamaian global.
Dari 60-an lembaga dan ormas yang tergabung di internal Komisi Ukhuwah Islamiyah, masih ada beberapa kelompok terlarang yang perlu dirangkul oleh MUI untuk menjadi bagian integral kelembagaan membangun ukhuwah umat.
“Harapan kita Komisi Ukhuwah melalui MUI itu bisa terus berkomunikasi dan bersinergi memperkokoh hubungan antar ormas sehingga bisa membranding isu-isu domestik menjadi isu global,” harap Kiai Sirojudin. A Fahrur Rozi, ed: Nashih)