JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berharap agar kegiatan Ijtima Sanawi ke-18 DSN-MUI ini dapat mendorong upaya kesejahteraan umat dan seluruh rakyat Indonesia.
“Para ulama DSN-MUI yang menjadi mitra pemerintah akan mampu dan mendorong upaya-upaya bagi kesejahteraan umat maupun kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” kata Menkeu saat membuka Ijtima Sanawi ke-18 secara virtual, Kamis (1/12/2022).
Sri Mulyani mengatakan, ajaran Islam yang mulia menjadi inspirasi dalam menjalankan misi kehidupan salah satunya dengan berprinsip pada tatanan keadilan sosial, integritas dan tidak korupsi.
Ekonomi Syariah, kata dia, melalui perbankan syariah ini sudah mampu berkompetisi dengan perbankan konvensional dengan beradabtasi dan fleksibel, serta teknologi digital.
“BSI menjadi salah satu contoh bank syariah yang mampu bersaing. Saya berharap akan terus bergelora dengan tata kelola yang baik,” paparnya.
Sri Mulyani mengatakan, pertumbuhan BSI cukup siginifikan dilihat dari kenaikan asetnya. Pada tahun 2021, BSI memiliki aset Rp 214 Triliun. Sedangkan Juni 2022, meningkat menjadi Rp 277 Triliun.
Menkeu mengatakan, APBN melakukan fungsi dan memperhatikan aspek keadilan dalam prinsip syariah sebagai prinsip Islam.
Hal itu, kata Sri, akan terus diwujudkan dalam bentuk kebijakan-kebijakan yang mengedepankan manfaat khususnya bagi masyarakat miskin.
“Inilah yang dimaksud instrumen APBN syariah Islam mewujudkan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tuturnya.
Sri Mulyani menilai, keadilan sosial dalam reformasi di sektor keuangan ini sangat penting dan sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana Allah berfirman dalam Alquran Surah Al-Maidah ayat 8. (Sadam Al-Ghifari/Angga)