TANGERANG–Dewan Pengarah Badan Penanggulangan Ekstrimisme dan Terorisme (BPET) MUI, Dr Ikhsan Abdullah, mengingatkan bahayanya pemikiran yang ekstrem.
Dia menerangkan, pemikiran yang ekstrem dapat menghancurkan sebuah negara seperti yang terjadi di Syria, karena paham yang terlalu kanan.
“Dengan menerapkan itu (ekstrem kanan) negaranya hancur,” kata Ikhsan Abdullah saat menjadi Keynote Speaker Ngaji Kebangsaan di Aula MUI Kota Tangerang, Kamis (17/11/2022).
MUI, kata dia, memiliki peran strategis untuk menjaga warga agar tidak terkontaminasi dengan hal-hal yang bersifat ekstrem.
Dia menyinggung peranan MUI sebagai shodiqul hukumah (mitra pemerintah) dan himmayatul ummah (menjaga umat).Peran itu dikatakan Ikhsan, utamanya dalam menjaga umat untuk tidak menggunakan atau mengkonsumsi yang tidak halal.
“Baik itu makanan, minuman, obat-obatan maupun kosmetika,” jelasnya.
Dia juga menjelaskan bahwa Indonesia yang bukan negara agama maupun sekuler, tetapi negara yang berketuhanan yang maha esa, buktinya dengan meluncurkan Undang Undang Jaminan Produk Halal (UU JPH).
“Jadi siapa bilang umat Islam tidak menggunakan ketentuan di negeri ini? Tinggal bagaimana kita ikut menegakkan dengan cara yang wasathiyah,” paparnya.
Kegiatan yang digelar oleh BPET MUI ini bertajuk: Optimalisasi Islam Wasathiyah dalam Mencegah Ekstrimisme.
Hadir sejumlah tokoh di antaranya Pengamat Terorisme UI Sapto Priyanto, Yayasan Penyintas Indonesia Nanda Olivia Daniel, Sekjen Debintal Hendro Fernando, dan Walikota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah.
(Sadam Al-Ghifari/Angga)