JAKARTA— Ketua Komisi Informasi dan Komunikasi (Infokom) Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Mabroer MS, menyampaikan bahwa akhlak bermedsos ini amanah dari mujahid digital, karena akhlak itu menyentuh pada perilaku pribadinya.
Kiai Mabroer mengatakan, Program Mujahid Digital ini diproduksi untuk bisa berkolaborasi dengan komisi lain nantinya.
“Maka MUI menjadi salah satu inbox yang kuat, sehingga nantinya Islam Wasathiyyah ini tidak pasif penyampaiannya. Dengan demikian konsentrasi kegiatan Infokom itu digital, dan 60 persen itu berasal dari medsos,” ujarnya saat menyampaikan sambutan pada Forum Group Disscussion yang digelar Komisi Infokom MUI, di Aula Buya Hamka Kantor MUI, Jumat (11/11/2022).
FGD yang mengangkat tema “Akhlak Bermedsos” tersebut, berfokus pada mekanisme bermedsos yang baik dan benar. Forum ini dihadiri komisi-komisi MUI, dewan pers, dan pemuka ormas-ormas keislaman.
“Program mujahid digital, MUI juga dinilai memerlukan kolaborasi dengan ormas-ormas keislaman lainnya,” kata dia.
Kiai Mabroer juga menyampaikan Komisi Infokom saat ini sedang merancang Pesantren Mujahid Digital, yang akan diluncurkan pada 2023 awal.
“Pesantren Mujahid Digital ini nantinya akan kita training selama dua bulan, dan akan dihadiri oleh KBL,” kata dia.
Dengan demikian dakwah itu tidak hanya mengamalkan amal ma’ruf nahi munkar saja, akan tetapi fatwa-fatwa juga perlu dikolaborasikan.
Sebelumnya, saat memberikan arahan Ketua Bidang Infokom MUI, KH Masduki Baidlowi, mengatakan Islam wasathiyah harus dibungkus secara gaul, artinya produk dakwah atau penyampaian narasi baik keagamaan harus sampai dan mudah diterima generasi muda.
Masduki melihat, kencederungan metode dakwah saat ini masih didominasi cara-cara lama dan hanya mampu dipahami oleh kalangan tua sehinggaa, MUI akan mengadakan pelatihan-pelatihan kepada generasi muda.
“Kita itu bagaimana ya, gaya-gayanya adalah gaya tua. Gaya milenial kita banyak ketinggalan. Maka nanti kita ada pelatihan,” kata Masduki saat membuka FGD Akhlak Bermedia Sosial, di Gedung MUI Pusat Jalan Proklamasi Menteng Jakarta Pusat, Jumat siang (11/11/2022).
Pada acara yang dihadiri ormas-ormas Islam dan para pengurus di lembaga MUI baik pusat mapun perwakilan daerah ini, Masduki juga melihat bahwa generasi Z alias Gen-Z adalah pemilik konten dakwah di masa depan dan penentu.
“Kita buat panduan yang begitu mudah akrab dengan kelompok milenial dan generasi Z dan bahkan X. Semua ini nanti ada di mereka, bukan kita,” kata Juru Bicara Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin ini.
Unutk itu, lanjut pria kelahiran Madura ini, bahwa hal tersebut perlu diingatkan karena banyak organisasi masyarakat (ormas) ketika melakukan dakwah hanya melibatkan para generasi senior. “Acara tentang digital, tapi yang datang dari daerah itu sepuh-sepuh yang datang. Ini penting untuk kita ingatkan bersama-sama,” ujar dia.
(Ratna/Soleh, ed: Nashih)