JAKARTA– Rombongan sivitas akademika Universitas Sultan Sharif Ali (UNISSA) Brunei Darussalam menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait pendidikan dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI). MoU tersebut berisi beberapa poin seperti peningkatan kapasitas dosen dan mahasiswa, riset, maupun program pertukaran dosen.
“MoU ini sudah disiapkan Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja sama Internasional (HLNKI) serta Komisi Pendidikan dan Kaderisasi bersama UNISSA Brunei. Semoga kunjungan ini bermanfaat meningkatkan silaturahmi, silatulfikri, dan silatul ‘alam, ” ungkap Sekretaris Jenderal MUI, Buya Amirsyah Tambunan, Senin (24/10) saat menerima rombongan UNISSA di Kantor MUI, Menteng, Jakarta.
Rombongan dari UNISSA terdiri dari Dekan Fakultas Ushuluddin UNISSA Hajah Sri Rahayu binti Haji Dolah, Wakil Dekan Fakultas Ushuluddin UNISSA Anis Malik Thoha, Ketua Program Sarjana Fakultas Ushuluddin UNISSA Masuriyati binti Haji Yahya, Dosen Fakultas Ushuluddin UNISSA Ahmad Baha’ bin Mukhtar dan Muh Zakir bin Hussain, Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UNISSA Hafini bin Mahmud, dan Dosen Pusat Pendidikan dan Bahasa UNISSA Mariam binti Abdul Rahman.
Pengajar UNISSA yang juga mantan Rektor Universitas Islam Sultan Agung Semarang (UNISSULA), Anis Malik Thoha, menjelaskan bahwa UNISSA fokus pada kajian Melayu Islam. UNISSA menekankan pentingnya akidah ahlussunnah wal jama’ah dan pemikiran Islam madzhab Imam Syafi’i.
“UNISSA juga kerap memberikan beasiswa pascasarjana. UNISAA berharap kerja sama dengan MUI memperkuat jejaring mereka di tingkat regional, ” ujarnya.
Dia menyampaikan, UNISSA memiliki berbagai fakultas mulai dari Ushuluddin, Syariah dan Hukum, Bahasa Arab, Ekonomi, Pertanian, dan beberapa pusat kajian seperti Pusat Kajian Halalan Thayyiban dan Pusat Kajian Madzhab Imam Syafi’i.
Rombongan UNISSA tersebut disambut langsung oleh Buya Amirsyah Tambunan, Wasekjen MUI Bidang Pendidikan dan Kaderisasi Muhammad Ziyad, Ketua Komisi HLNKI Bunyan Saptomo, Sekretaris Komisi Pendidikan MUI Kartini, serta pengurus Komisi HLNKI seperti H. Oke Setiadi, Mimin Austiyana, H. Ihsan Nahromi, Yanuardi Syukur, serta Saepudin dari Komisi Pendidikan dan Kaderisasi. (Yanuardi Syukur/Azhar)