Makassar, muisulsel.com – Suatu ketika seorang sahabat diperingatkan Nabi saw agar berhati-hati dengan suara hatinya, sebab suara hati pun akan dihisab oleh Allah Swt.
Sejak saat itu para sahabat sangat berhati-hati dalam mencetuskan dan menanggapi sesuatu, meskipun itu hanya lewat bahasa hati. Tentu hal ini sungguh merepotkan manusia. Untungnya hukum itu dianulir melalui sebuah ayat dari firman Allah swt.
لا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا
Allah tidak membebani manusia kecuali menurut kemampuannya.
Bahasa hati, jika ia baik akan diberikan pahala sesuai amalannya. Bila buruk, ia akan dimaafkan. An Nawawi memaparkan bahwa seseorang wajib menjauhkan hatinya dari sesuatu yang buruk, meskipun niat buruk yang tercetus tanpa aksi tidak akan dihisab. Nabi saw bersabda:
إنَّ الله تجاوز لي عن أمتي ما حدثت به أنفسها ما لم تتكلم أو تعمل
Allah swt menganugerahiku dan ummatku ungkapan hati tidak akan dihisab selama ia belum keluar dalam bentuk tutur kata ataupun perbuatan.
Mari jernihkan hati dan jiwa agar setiap keadaan kita selalu baik dan hati kita senantiasa lapang. (ISR).
The post GORESAN HATI: Cetusan Hati, Apakah Dihisab appeared first on MUI SULSEL.