JAKARTA— Perhatian terhadap peran Islam wasathiyah yang disyiarkan secara intensif oleh MUI itu belakangan memperoleh perhatian dari kelompok-kelompok kekuatan global di bidang ekonomi dan politik antara lain negara Amerika Serikat, China, Eropa, dan Inggris.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Komisi Infokom MUI Pusat, Hari Usmayadi dalam acara Halaqah Pekanan Infokom MUI pada Jumat (2/9/2022).
“Kami telah melakukan beberapa riset skala kecil hanya untuk membandingkan top 10 negara pengakses website-website keislaman di Indonesia dalam beberapa waktu belakangan ini dan kami menemukan data menarik tentang visitor website MUIDigital mirror.mui.or.id,” kata pria yang akrab dipanggil Cak Usma ini.
Cak Usma yang telah lama berkecimpung dalam komunitas pengelola website-website keislaman ini menyatakan dirinya membandingkan beberapa website dari top 20 website portal keislaman di Indonesia, diperoleh informasi bahwa tanpa memperhitungkan Indonesia yang selalu teratas, Amerika Serikat rata-rata menjadi ranking kedua visitor website keislaman di Indonesia, setelah Malaysia.
“Namun di website MUIDigital, Amerika Serikat adalah negara ranking pertama sebagai visitor-nya, baru setelah itu disusul oleh Malaysia,” ujar dia.
“Yang lebih unik lagi adalah, negara China, Eropa, dan Inggris yang tidak pernah muncul dalam top 10 visitor benchmark website keislaman lainnya, namun tiga negara super power tersebut sering muncul dalam pengakses Top 10 visitor website MUIDigital menyusul Amerika Serikat,” lanjut pria yang kesehariannya aktif sebagai VP Commerce Government Telkomsat ini.
Hal itu masih merupakan temuan awal yang perlu didalami lagi, seiring banyaknya pertemuan-pertemuan para tokoh Muslim perwakilan organisasi masyarakat Islam besar Indonesia yang melakukan kolaborasi, bekerjasama, berkonferensi, serta diskusi-diskusi tema peradaban global.
Termasuk juga kunjungan-kunjungan ulama-ulama besar Yaman dan seputar jazirah Arab yang rutin berkunjung ke Indonesia, yang apabila dengan memperhatikan data-data di atas, maka kami berkesimpulan awal bahwa website MUIDigital mirror.mui.or.id telah menjadi barometer dan indikator perkembangan keislaman warga bangsa Indonesia yang berpengaruh kepada kedamaian dan keselamatan negara Indonesia dalam menghadapi ancaman-ancaman krisis global.
“Hal itu juga menjadi tantangan utama bagi MUI untuk lebih intensif dalam mengembangkan media-media digital sebagai sarana dakwah Islam wasathiyah seperti twitter, facebook, instagram, tiktok, youtube, dan media lainnya, serta secara paralel aktif mencari terobosan-terobosan solusi dalam menyelesaikan kendala-kendala aktivitas tersebut, karena kehadirannya sudah sangat ditunggu dengan target audiens yang sudah sesuai monitoring demografi pengaksesnya,” katanya bersemangat.
Lebih lanjut, memperhatikan gejolak di negara-negara mayoritas berpenduduk Islam yang pada saat ini mengalami banyak krisis ekonomi maupun krisis politik yang berujung pada krisis peradaban yang damai, menjadi sebuah tantangan besar bagi MUI dalam menyiarkan Islam wasathiyah secara global.
Di sisi lain, kata dia, aktivitas syiar Islam wasathiyah di Indonesia yang membawa kedamaian bagi warga bangsanya seolah telah menjadi hubungan mutualisme dalam mendukung kemajuan negara Indonesia khususnya di bidang ekonomi hingga peran politik global yang mulai perlahan dipercayakan kepada Indonesia, termasuk pertemuan pemimpin negara besar G20 pada 2022 ini. (Saddam Al-Ghifari, ed: Nashih)