JAKARTA — Komisi Dakwah MUI kembali menggelar Standadisasi Dakwah angkatan kelima belas yang diikuti 73 peserta dari berbagai ormas Islam.
Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Ahmad Zubaidi mengatakan, kegiatan ini diharapkan melahirkan para dai yang dapat membawa umat kepada kemaslahatan dan kedamaian melalui pesan yang disampaikan oleh para dai.
Selain itu, Kiai Zubaidi menjelaskan, adanya kegiatan ini sebagai bentuk komitmen MUI dalam memperkuat kebangsaan para dai dan peningkatan kompetensi.
Peningkatan kompetensi tersebut baik dari pemahaman agama, metode dakwahnya, maupun terjalinnya kordinasi antar dai.
“Sehingga diharapkan, standadisasi dakwah ini melahirkan dai yang dakwahnya mengutamakan ukhuwah Islamiyah, wathaniyah dan insaniyah,” kata kiai Zuabaidi kepada MUIDigital, Senin (29/8/2022).
Di samping itu, ungkap Kiai Zubaidi, para alumni standarisasi dakwah ini menjadi kepanjangan MUI dalam menyampaikan apa yang menjadi kebijakan ataupun keputusan MUI.
“Dengan standarisasi ini, alhamdulillah silaturahim dai dari berbagai kalangan dan ormas bisa bersatu dan bersama-sama dengan keragaman, kesepahaman dan kebersamaan yang sangat kuat dan tergambar dalam acara ini,” paparnya.
Kiai Zubaidi mengingatkan, model ideal dai yang berada di tengah masyarakat adalah dai yang bisa bersatu dalam amar ma’ruf nahi mungkar dan juga membawa umat kepada kemaslahatan dan kedamaian.
Komisi Dakwah MUI, kata Kiai Zubaidi, sangat berharap para dai ini menjadi penyuara dalam menyampaikan pesan perdamaian, ukhuwah, dan kerja sama antar umat. Baik internal umat beragama dan antar umat, serta pemerintah.
“Sehingga tidak ada lagi ketegangan dikalangan umat Islam sendiri, dengan umat lain dan dengan pemerintah,” jelasnya.
Dikatakan oleh Kiai Zubaidi, standadisasi dakwah MUI diharapkan menjadi tonggak bersatunya paradigma dakwah di Indonesia. Sehingga, lanjutnya, dakwah menjadi alat untuk memberikan pencerahan dalam hal pemahaman agama dan kebangsan umat.
“Mudah-mudahan dakwah yang berprinsip bagaimana dakwah senantiasa dilaksanakan dengan santun, merangkul bukan memukul, kita laksanakan dengan penuh kasih sayang, dan terjalinnya ukhuwah di kalangan para dai,” tuturnya.
Pada kesempatan ini, kegiatan standadisasi dakwah MUI digelar di Gedung PP Muhamadiyah di jalan Menteng, Jakarta Pusat.
Kiai Zubaidi mengungkapkan, alasannya digelar di Gedung PP Muhamadiyah ini karena gedung MUI sedang dalam renovasi.
Dengan digelarnya di Gedung PP Muhamadiyah, Kiai Zubaidi merasa mempunyai nilai positif dengan menjalin ukhuwah antara ormas Islam dan memiliki makna yang mendalam.
“InsyaAllah ini menjadi model standardisasi. Mungkin dilaksanakan di ormas-ormas tertentu secara bergantian,” pungkasnya.
(Sadam Al-Ghifari/Fakhruddin)