JAKARTA–Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Amisryah Tambunan mengatakan, bahwa penyelenggaraan Pemilu 2024 tidak perlu dikhawatirkan.
Hal ini disampaikannya saat sambutan dalam kegiatan Kolokium Agama-agama Nusantara (KARA ) sekaligus deklarasi Pencegahan Politik Identitas, Politisasi Agama dan Komodifikasi Agama dalam Pilpres 2024.
Kegiatan ini digelar oleh Komisi Antar Umat Beragama (KAUB) MUI bekerja sama dengan Puslitbang Kementrian Agama yang melibatkan sejumlah Ormas Islam dan Majelis Agama di Indonesia.
“Pemilu sudah menjadi rutinitas yang tidak perlu dikhawatirkan. Adapun orang-orang yang terlalu khawatir kalau kepentingan politiknya tidak terakomodir,” ujarnya di Hotel Arya Duta, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2022).
Buya Amirsyah optimis bahwa Indonesia sebagai negara yang selama ini telah teruji kerukunannya akan membuat Pemilu 2024 berlangsung secara aman, sukses, luber dan jurdil.
Adapun yang merasa khawatir, kata Buya Amirsyah, mereka yang tidak terakomodir politiknya. Padahal, lanjutnya, dalam kontestasi politik harus siap menang dan kalah.
“Disinilah terjadinya kekhawatiran yang menimbulkan semacam phobia,” ungkapnya.
Buya Amirsyah mengatakan, jangan sampai ajang Pemilu ini menjadi momen yang menakutkan bagi masyarakat, kontestan dan bangsa Indonesia.
Meskipun, kata Buya Amirsyah, politik identitas dalam perdebatan akademis memang tidak bisa dihindari.
Namun, ujar Buya Amirsyah, Indonesia juga memiliki sejumlah ormas Islam yang menjadi penyangga kerukunan, termasuk MUI yang tidak dimiliki negara lain.
“Tidak ada di negara lain. Indonesia punya ke khasan dan keunikan yang tidak dimiliki oleh negara lain. Ini harus kita perlihatkan,” ungkapnya.
(Sadam Al-Ghifari/Angga)