JAKARTA—Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Saadi, mengajak para seniman dan budayawan muslim untuk meningkatkan peran dakwah kultural untuk memperkuat sendi-sendi ketahanan nasional, mengisi kekosongan dakwah, dan mengawal modernisasi dengan nilai universal Islam.
“Kami mengajak para seniman dan budayawan muslim, baik tradisonal dan kontemporer agar semakin berperan memberikan kontribusi nyata untuk memperkuat sendi ketahanan nasional,” sampainya dalam acara Pembukaan Multaqa FGD dan Rakornas Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) MUI, Selasa (02/08).
Menurut Wamenag, saat ini Indonesia tidak membutuhkan revolusi kebudayaan, melainkan strategi kebudayaan untuk mempertahankan identitas keagamaan, keindonesiaan, dan kemanusiaan di tengah gempuran arus globalisasi yang dinamis dan multidimensional.
Relasi agama dan budaya, kata dia, menunjukkan hubungan yang dinamis. Fakta sejarah menunjukkan bagaimana budayawan merespons pertentangan agama dan budaya secara arif dan bijak.
“Tantangan tersebut dijawab secara bijak dan persuasif oleh para seniman melalui lembaga-lembaga budaya Islam, seperti HSBI dan Lesbumi,” kata dia.
Untuk menghadapi arus globalisasi hal terpentingnya adalah dakwa kultural. Dengan demikian akan memperkuat ketahanan kultural dalam memilih dan memilah setiap pertukaran budaya antarbangsa.
Bagi Kiai Zainut, ketahanan kultural berasal dari kemantapan akidah dan pandangan hidup bangsa (why of life) ke depan.
Wamenag menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan Multaqa Seniman dan Budayawan Muslim dalam merajut kesatuan dalam kebhinekaan aspirasi dan ekspresi seni.
“Kami harap Multaqa ini bisa menghimpun dan meramu pikiran terbaik dari peserta sebagai rekomendasi meneguhkan seni dan budaya di tanah air tercinta,” harapnya. (A Fahrur Rozi/Angga)