PALU— Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Tengah menyatakan masjid dapat difungsikan untuk membangun kesadaran umat agar menaati protokol kesehatan pencegahan Covid-19, seiring dengan adanya peningkatan kasus Covid-19.
“Masjid memiliki peran strategis di masyarakat dalam kehidupan sosial, peran dan fungsi itu salah satunya adalah membangun kesadaran dan merubah pola pikir (mindset) umat, untuk peduli dalam pencegahan penularan Covid-19,” kata Wakil Ketua MUI Provinsi Sulteng Prof H Sagaf S Pettalongi MPd, dihubungi dari Palu, Rabu (10/2/2022).
Pernyataan Waketum MUI Sulteng itu, merupakan respons atas Surat Edaran Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Nomor 04 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Kegiatan Peribadatan/Keagamaan di Tempat Ibadah Pada Masa PPKM Level 3, Level 2, dan Level 1 Covid-19.
Edaran ini diterbitkan, sebagai panduan bagi pemangku kepentingan dan umat beragama dalam melaksanakan kegiatan peribadatan/keagamaan dan penerapan protokol kesehatan 5M di tempat ibadah pada masa PPKM.
Prof Sagaf menilai bahwa edaran Menag tersebut, merupakan bentuk pencegahan penularan Covid-19, seiring dengan adanya peningkatan kasus Covid-19 di Tanah Air akhir-akhir ini.
Maka, kata Prof Sagaf, edaran itu, bukan untuk menghalangi umat beragama termasuk umat Islam, untuk melaksanakan ibadah di rumah ibadah.
“Substansi dari edaran itu sebenarnya adalah, bagaimana agar rumah ibadah ikut berperan aktif dalam pencegahan Covid-19 melalui penerapan prokes secara ketat di masing-masing rumah ibadah,” ujar Prof Sagaf.
Oleh karena itu, ujar Prof Sagaf, masjid sebagai rumah ibadah umat Islam yang memiliki fungsi begitu luas, dapat dijadikan sebagai sentral atau pusat penyebaran informasi dan pendidikan, untuk peningkatan kesadaran umat terhadap penerapan prokes cegah Covid-19.
“Peran strategis masjid harus difungsikan, utamanya pada agar peningkatan wawasan, mental dan karakter, yang salah satu tujuannya adalah untuk membantu pemerintah dalam menangani masalah-masalah sosial, seperti saat ini yakni adanya pandemi Covid-19,” katanya.
Di Sulteng, berdasarkan data Kanwil Kemenag Sulteng terdapat 3.563 masjid dan 1.210 mushalla dalam berbagai tipologi.Prof Sagaf yang juga Rektor UIN Datokarama Palu menilai, jika semua pegawai syara di ribuan masjid tersebut berperan aktif dalam sosialisasi pencegahan Covid-19 lewat peran masjid, maka akan terbangun satu kesadaran komunal dalam pencegahan virus tersebut. (Antara/ Nashih)