FOKUS, muisulsel.com — Kasus mualaf ganda banyak ditemukan di Sulsel terutama menjelang bulan Ramadhan. Pelaku mengaku mualaf sengaja menerima syahadat dengan niat untuk mendapatkan bantuan selama Ramadhan.
Kejadian ini biasabya terjadi di masjid besar seperti Al-Markaz Al Islami dan Masjid Raya Makassar.
Program digitalisasi data yang ditawarkan Mualaf Care Project (MCP) Sulsel, menurut Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel Dr KH Muammar Bakry Lc MA, akan sangat membantu terutama bisa meminimalisir kejadian oknum yang melakukan syahadat ganda.
MUI Sulsel menilai program digitalisasi data mualaf bisa segera direalisasikan agar mampu menghimpun data para mualaf karena data manual tidak efektif untuk menghimpun para mualaf.
“Sebelum pandemi covid kami melakukan pendataan di masjid Al-Markaz untuk dilakukan pembinaan tetapi setelah ditelusuri dengan data yang ada ternyata alamat dan nomor yang dituju tidak ada,” ujar Imam Besar Masjid Al-Markaz Islami Makassar tersebut.
Muammar juga menyatakan MUI Sulsel siap mendukung program ini dengan memberi bantuan jika dibutuhkan.
Pengurus MCP Amirullah SS juga mengungkapkan kesulitan selama ini adalah tidak adanya data base secara digital sehingga para mualaf tidak terkontrol dengan baik.
“Program digitalisasi data mualaf nanti akan berfungsi untuk mengetahui dengan jelas jumlah dan alamat para mualaf secara online sehingga mudah untuk mendistribusikan bantuan,” ujarnya saat bersilaturahmi di Sekertariat MUI Sulsel, Rabu (2/2/2022).■ Irfan
The post MUI Sulsel Dukung Digitalisasi Data Mualaf appeared first on MUI SULSEL.