JAKARTA— Salah satu mantan militan Alqaeda, Sofyan Tsauri, mengungkapkan di antara faktor yang menjadi penyebab lahirnya radikalisme dan terorisme. Dia berpendapat terorisme lahir dari pemahaman yang salah terhadap agama, hal tersebut terjadi karena belajar tidak menggunakan sanad yang kuat dan memiliki guru yang tidak kredibel.
“Maka betul apa yang dibicarakan Syekh Yusuf Al Qaradhawi bahwa biang daripada ekstremisme, terorisme, radikalisme itu adalah literasi beragama,” kata sosok yang pernah aktif dalam pelatihan ikhwan di Aceh ini dalam diskusi Halaqah Kebangsaan yang digelar di Grand Hotel Jaya Sahid, Jakarta. Acara yang diadakan Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET) MUI ini digelar pada Rabu, (26/01/2021).
Dia menyebutkan, perilaku toleransi dan menghargai sesama manusia menjadi nilai dasar yang perlu dijaga agar terhindar dari terorisme dan ekstremisme. Dia menyatakan seorang intoleran dan radikal belum tentu seorang teroris tetapi semua teroris berangkat dari intoleran.
“Dalam menangani fenomena sosial di masyarakat kita tidak bisa hitam putih, hari ini kita melihat syariat islam itu seperti melihat matematika hitam putih,” ujar mantan narapidana terorisme ini.
Dia mengatakan, pemahaman yang salah ini berulang dimana dahulu pernah muncul kaum khawarij. Sofyan mengutip Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fath al-Bari yang mengatakan bahwa metodologi utama kelompok takfiri dari zaman ke zaman yaitu mereka mengkafirkan akan sebab dosa dan meyakini sebuah dosa yang sebetulnya bukan dosa.
“Salah apa pendiri bangsa ini ketika menerima konsep Piagam Jakarta dan Pancasila lalu dihukumi kekafiran?,” tutur dia. (Ilham Balindra/ Nashih)