JAKARTA Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin menyoroti tantangan terbesar dunia di abad ke-21 mengenai perubahan iklim. Untuk itu, pemerintah mendorong agar ekonomi yang dibangun dapat ramah lingkungan.
“Ekonomi yang ingin kita bangun kedepan adalah ekonomi yang ramah lingkungan. Mengingat, tantangan terbesar abad ke-21 adalah perubahan iklim,” kata KH Maruf Amin dalam penutupan Kongres Ekonomi Umat II, Ahad (12/12).
Kongres Ekonomi Umat II yang diselenggarakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini digelar di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, pada 10-12 desember 2021 dengan tema: Arus Baru Penguatan Ekonomi Indonesia.
Kiai Maruf mengingatkan bahwa perubahan iklim dapat membawa dampak buruk pada banyak sektor perekonomian. Apalagi, kata dia, perubahan iklim juga berpotensi memicu terjadinya bencana alam yang banyak menimbulkan dampak kerugian.
“Dampak buruk tersebut akan lebih parah Ketika perubahan iklim memicu terjadinya bencana alam yang kemudian dapat menimbulkan penyakit, migrasi penduduk, dan efek domino lainya,” ungkapnya.
Selain itu, mantan Ketua Umum MUI ini menjelaskan, pemerintah menginginkan untuk membangun ekonomi syariah sebagai ekonomi yang inklunsif. Ia menambahkan, hal itu sama dengan ekonomi konvensional.
Kiai Maruf berharap, pertumbuhan ekonomi dapat mengurangi ketimbangan baik dari sisi pendapatan, gender, maupun wilayah. “Kita ingin maju bersama sejahtera bersama, tidak ada yang tertinggal apalagi dalam kondisi kemiskinan yang ekstrem. Untuk itu, sistem keuangan juga harus inklunsif,” tambahnya.
Selain itu, selama Pandemi Covid-19, Wapres menyoroti peran dari UMKM yang menunjukan ketahananya dan menjadi tulang punggung perekonomian. Untuk itu, Wapres mendorong agar UMKM mendapatkan akses dan kesempatan yang baik. (Sadam Al Ghifary/Angga)