JAKARTA – Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali menyelenggarakan serah terima sertifikat International Organization for Standardization (ISO). Sertifikat ISO itu diperbaharui oleh MUI secara berkala setiap 3 tahun sekali.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum MUI, Buya Anwar Abbas, mewakili Ketua Umum KH Miftachul Akhyar, saat sambutan acara “Penyerahan Sertifikat ISO 9001: 2015 kepada Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia.
Saat proses serah terima itu juga diadakan rangkaian kegiatan webinar yang bertema: Adaptasi dan Modernisasi Organisasi di Tengah Pandemi Covid-19.
“Saya mengutip apa yang dikatakan oleh Ketua MUI, Kiai Miftach bahwa dakwah haruslah dilakukan dengan cara hasanah. Karenanya ikhtiar yang kami lakukan melalui legitimasi dari ISO yang merupakan standarisasi internasional untuk suatu badan atau lembaga, sebagai bukti bahwa MUI ingin menjadi sebuah organisasi profesional dan moderat,” jelas Buya Anwar.
Keputusan di atas, menurut Buya Anwar dikarenakan MUI telah melakukan upaya optimal dalam bertindak secara efisien dan efektif sebagai khadimul umah dan shadiqul hukumah atau pelayan umat dan mitra pemerintah.
Buya Anwar menjelaskan, modernisasi organisasi sesuai standar ISO, merupakan upaya MUI bertahan di tengah gelombang dan perubahan zaman. Dengan demikian, MUI akan mampu menyesuaikan diri dengan segala perubahan yang ada.
Atas dasar itu, Buya Anwar berharap, MUI bisa menjadi organisasi modern, profesional, dan transparan. Dengan demikian, MUI secara berkesinambungan terus memperbaiki, mengembangkan, meningkatkan kapasitas, dan kinerja.
Upaya pembangunan organisasi MUI itu, ditekankan Buya Anwar, harus sesuai dengan prinsip al-ishlah ila ma huwal ashlah tsummal ashlah fal ashlah, atau upaya perbaikan ke arah yang lebih baik lagi dan seterusnya.
Buya Anwar mengatakan, MUI akan tetap terbuka menerima kritik. Ia memastikan, setiap kritik yang dilayangkan ke MUI akan menjadi bahan evaluasi kinerja organisasi yang menaungi ulama dari berbagai latar belakang itu.
“Karena pada dasarnya tujuan sertifikasi ISO yaitu mampu mewujudkan pelayanan prima hingga memenuhi kebutuhan dan aspirasi dari stakeholder,” katanya.
Buya Anwar berharap, melalui instrumen tersebut dapat mewujudkan MUI sebagai organisasi yang maju dan berstandar internasional.
Ulama Muhammadiyah ini juga menjelaskan, terpenuhinya persyaratan berstandar internasional diharapkan menambah motivasi, semangat, dan komitmen dari seluruh jajaran pengurus MUI untuk lebih giat dan produktif dalam menjalankan amanah. (Isyatami Aulia/Angga)