JAKARTA – Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Hebron, Palestina membutuhkan jaminan keamanan dan dukungan secara Internasional.
Demikian disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim, pada saat melakukan penandatanganan kerjasama pembangunan RSIH Palestina dengan Walikota Hebron.
“Pembangunan RSIH ini adalah misi kemanusian dan sumbangsih rakyat dan bangsa Indonesia. Kami sungguh sangat berharap misi ini bisa memperoleh jaminan keamanan dan dukungan secara internasional,” ujar Sudarnotonldi Aula Buya Hamka, Gedung MUI, Jakarta Pusat, Senin (29/11).
Prof Sudarnoto yang juga ketua pelaksana Pembangunan RSIH ini menyampaikan terimakasih kepada sejumlah lembaga filantropi yang telah menggalang bantuan dana dari masyarakat Indonesia.
“Terimakasih yang sebesar-besarnya kelada pimpinan lembaga filantropi Baznas, IDF MUI, LAZISMU, LAZISNU, kitabisa.com, Dompet Dhuafa, Laznas Al-Azhar, Quantum Akhyar Institute, dan Rumah Zakat,” ungkapnya.
Selain itu, ia menyampaikan bahwa sejak awal pembangunan RSIH ini melibatkan Persatuan Insinyur Indonesia (PII)dengan penuh dedikasi.
Prof sudarnoto mengungkapkan, bantuan dana untuk pembangunan RSIH ini didorong oleh tokoh ulama seperti Ustadz Adi Hidayat.
“Terimakasih saya sampaikan yang dengan kesabaran, keteguhan, dan welas asih telah mendorong dan menyapa warga masyatakat Indonesia untuk memperteguh komitmen mereka membantu saudara di Palestina,” ujarnya.
Apalagi, bantuan dana juga mengalir dari para pelajar Indonesia yang berada di luar negeri seperti Malaysia dan Arab Saudi.
Selain itu, pembangunan RSIH ini tidak terlepas dari peranan KBRI di Amman, Palestina, dalam mengawal serta memfasilitasi Walikota Hebron, menandatangani MoU secara Virtual.
Ia juga mengajak kepada seluruh pihak terutama bangsa Indonesia untuk menyalurkan dana untuk pembangunan RSIH.
“Semoga Allah juga memberikan jalan kemudahan serta rejeki kepada kita semua,” tutupnya. (Sadam Al Ghifary/Angga)