■ Oleh: Asst Prof Dr Chumpon Angkonanon, Guru Besar Universitas Mayjo Thailand
OPINI, muisulsel.com — Negara harus lebih fokus pada keamanan manusia ketimbang keamanan nasional. Bahwa konflik antar etnis atau agama banyak disebabkan oleh kurang hadirnya pemerintah untuk melindungi hak asas manusia.
Tindakan diskriminasi pemerintah terhadap etnis Islam di Thailand masih terjadi sehingga muncullah gerakan masyarakat untuk bangkit melawan pemerintah.
Konsep moderasi beragama perlu digalakkan untuk menghentikan segala pertikaian antar etnis. Sikap saling menghargai hak asasi manusia saat ini seringkali menjadi hal yang diabaikan.
Saya sangat mengapresiasi kerjasama Kementrian Agama Indonesia dengan pemerintah Thailand melalui program beasiswa pendidikan agama. Saat ini beberapa kampus UIN di Indonesia telah menerima banyak mahasiswa dari thailand.
Di UIN Alauddin Makassar sudah ada 20 mahasiswa yang saat ini telah mengikuti proses pembelajaran. Saya sendiri pernah berkunjung untuk menemui mahasiswa asal Thailand di UIN Alauddin Makassar pada 2019.
Tentunya kita berharap agar mahasiswa Islam asal Thailand yang belajar di Indonesia menjadi kader yang mampu menciptakan kedamaian dan konsep moderasi beragama khusunya di wilayah Thailand Selatan sehingga gerakan dan pertikaian antar etnis bisa diredam.
Seringkali terjadi pertikaian antar etnis disebabkan oleh kurangnya rasa saling menghargai antara etnis Budha Thailand dan etnis Islam Melayu.
Kita berharap kerjasama muslim Indonesia dan Thailand terus digalakkan terutama program beasiswa pendidikan agama yang saat ini sedang berjalan sehingga kita ingin semboyan masyarakat Thailand “Hidup damai dalam perbedaan ” dapat terwujudkan.■ irfan
*) Disarikan on the spot dari Webinar Internasional yang digelar oleh Komisi Pengakajian dan Penelitian MUI Sulsel, Kamis (25/11/2021).