JAKARTA – Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Hebron (RSIH) terus digalakkan Majelis Ulama Indonesia. Hingga awal November 2021, MUI telah mengumpulkan lebih dari Rp 23 miliar dari Rp 87 miliar yang ditargetkan.
Dalam waktu dekat akan segera ditandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan perjanjian turunannya untuk pembangunan RSIH di Palestina itu.
Demikian, dikatakan Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof. Sudarnoto Abdul Hakim saat Rapat Panitia RSIH di Kantor MUI, Jakarta (1/11).
Sudarnoto yang juga Ketua Panitia Pembangunan RSIH menyampaikan, dalam struktur kepanitiaan terbaru yang ditandatangangi oleh Ketua Umum MUI KH Miftachul Akhyar dan Sekjen Dr Amirsyah Tambunan tertanggal 5 Oktober 2021, dibuat pembidangan.
Beberapa bidang itu, dijelaskan Sudarnoto yakni: bidang kerja sama, bidang hukum, bidang penggalangan dana, bidang keuangan dan ketatausahaan, dan bidang supervisi.
Masing-masing bidang dipimpin oleh wakil ketua dan sekretaris. Bidang kerja sama diketuai Habib Dr. Ali Hasan Bahar dan sekretaris Dr. Andy Hadiyanto; bidang hukum diketuai Muhammad Wahib, M.Si dan sekretaris Alpha Amirrachman, Ph.D; bidang penggalangan dana diketuai Rizaludin Kurniawan, M.Si dan sekretaris Hj. Amirah Ahmad Nahrawi.
Sedangkan bidang komunikasi publik diketuai Dubes Bunyan Saptomo dan sekretaris H. Oke Setiadi, M.Sc; bidang keuangan dan ketatausahaan diketuai Bobby P. Manullang dan sekretaris Dr. Yusherman; dan bidang supervisi diketuai Drs. Irsyadul Halim dan sekretaris H. Khalilurrahman.
Sementara itu, Sekretaris Panitia dijabat oleh Arif Fahruddin, Bendahara H. Misbahul Ulum, serta Wakil Bendahara Erni Juliana dan Hasan Haromain.
Sekjen MUI Dr. Amirsyah Tambunan menyampaikan harapannya agar kepanitiaan ini berjalan dengan bagus. Sebab, panitia yang bagus akan menimbulkan kepercayaan umat pada panitia pembangunan RSIH Palestina.
“Jika kepanitiaan kita bagus maka publik akan semakin percaya dalam penghimpunan dana,” kata Amirsyah.
Amirsyah juga bercerita, ketika Mantan Wapres HM Jusuf Kalla berkunjung ke MUI, ia berpesan agar kita berkomunikasi intens dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Dijelaskan Amirsyah bahwa di Kemenlu dana khusus yang disediakan sebagai bentuk kepedulian bangsa Indonesia atas masalah luar negeri.
“Saya berharap panitia bisa produktif dan inovatif dalam penggalangan dana,” lanjut Amirsyah Tambunan.
Dalam rapat itu, Prof Sudarnoto memberikan motivasi pada seluruh panitia agar lebih bekerja keras. Dengan demikian, capaian dana dapat terkumpul dengan baik.
“Kita harus bekerja keras agar target Rp 87 miliar terpenuhi,” kata Sudarnoto.
Ia berharap sebelum berakhir 2023 MUI telah menyelesaikan penggalangan dana tersebut.
Dalam waktu dekat, setelah berbagai dokumen disiapkan, MUI akan menggelar rapat koordinasi dengan Kemenlu, Kedubes Palestina, Wali Kota Hebron, dan KBRI di Amman.
Rapat koordinasi akan dilakukan terkait persiapan peletakan batu pertama Rumah Sakit Indonesia di Hebron, Palestina.
Rapat panitia ini diselenggarakan secara hybrid. Hadir Sekjen Amirsyah Tambunan, Prof. Sudarnoto Abdul Hakim, Dubes Bunyan Saptomo, Dubes Yuli Mumpuni, Dubes Safira Machrusah, Andy Hadiyanto, Khalilurrahman, Yanuardi Syukur, Deva Rachman, Hendro Wibowo, Abdullah Darraz, Jojo Sutisna, Muh. Arjuni, Mabroer MS, Ridwan Sukmana, Nadratuzzaman Hosen, Hasan Haromain, dan Muh Aras Prabowo. [Yanuardi Syukur/Angga]