JAKARTA— Majelis Ulama Indonesia bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia kembali menggelar “Anugerah Syiar Ramadan 2021” untuk mengapresiasi program-program Ramadhan pertelevisian Indonesia.
Acara yang berlangsung Jumat (22/10) tersebut merespons syiar keagamaan pada saat Ramadhan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas literasi digital. Mewakili Ketua Umum MUI KH Miftachul Akhyar yang berhalangan hadir, Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Dr Asrorun Niam Sholeh, menyatakan adanya program televisi yang mengisi kepentingan syiar keagamaan pada saat Ramadhan sebagai ikhtiar untuk mewujudkan saran yang baik dan bermartabat.
Hal tersebut, menurut dia, sebagai wujud dari kehadiran negara dan masyarakat. Sekaligus merupakan mekanisme pengawasan yang konstruktif juga positif bahwa media penyiaran dan media digital mengalami perkembangan begitu pesat.
“Perkembangan media digital yang begitu pesat menyimpan dua sisi mata uang, ada yang positif dan ada yang negatif. Nah, bagaimana kemudian kita mampu melipatgandakan sisi positif dan menimalisir sisi negatif dari perkembangan tersebut” ungkap Kiai Niam yang juga menjabat sebagai Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia itu.
Lebih lanjut, menurutnya diperlukan tanggung jawab bersama untuk terus bersosialisasi dan mengedukasi serta membangun literasi, khususnya literasi digital saat ini. Karena perkembangan teknologi informasi dan komunikasi merupakan produk budaya dan juga produk peradaban.
Tentu saja hal tersebut akan melahirkan masyarakat yang berbudaya dan beradab. Jika tanggung jawab tersebut jatuh di tangan orang yang salah, maka yang akan terjadi adalah peradaban yang dibangun bisa menggelincirkan dan mendorong penciptaan masyarakat yang biadab.
“Hadirnya sinergi antara MUI, KPI dan didukung penuh oleh Kementerian Agama dan Kementerian Pemuda dan Olahraga merupakan bagian dari upaya membangun literasi. Upaya tersebut jug sebagai ikhtiar untuk mewujudkan masyarakat berbudaya, masyarakat mutamaddin sebagaimana yang dicita-citakan founding fathers (pendiri bangsa),” katanya.
Berlangsungnya penganugerahaan tersebut yang bertepatan dengan Hari Santri Nasional, Kiai Niam berharap spirit kesantrian dan spirit keagamaan menjelma dalam komitmen membangun masyarakat mutamaddin melalui peningkatan kualitas literasi digital.
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Agung Suprio, menyatakan lembaga-lembaga penyiaran yang telah ikut serta menyemarakkan program syiar Ramadhan secara konkrit telah ikut berkontribusi meningkatkn kualitas iman serta berbagi hikmah kepada masyarakat pada Ramadhan.
“Kami dengan dewan juri sudah melakukan penilaian dan menyepakati untuk menetapkan program siaran yang akan mendapatkan anugerah pada acara ini. Dalam pandangan kami setiap program siaran yang diikutsertakan dalam ‘Anugerah Ramadhan’ telah memberikan yang terbaik kepada pemirsa tentang makna dan hakikat Ramadha,” kata dia. (Isyatami Aulia/ Nashih)