• Redaksi
  • Kontak
  • Kirim Tulisan
Selasa, Juni 10, 2025
  • Login
Majelis Ulama Indonesia
  • Home
  • Profil
    • Sejarah MUI
      • Kepengurusan MUI 2015-2020
      • Komisi 2015-2020
        • Komisi Fatwa 2015-2020
        • Komisi Informasi dan Komunikasi 2015-2020
        • Komisi Hukum dan Perundang-undangan (Kumdang) 2015-2020
        • Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat 2015-2020
        • Komisi Pendidikan dan Kaderisasi 2015-2020
        • Komisi Pengkajian dan Penelitian 2015-2020
        • Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga (PRK) 2015-2020
        • Komisi Ukhuwah Islamiyah 2015-2020
        • Komisi Kerukunan AntarUmat Beragama 2015-2020
        • Komisi Pembinaan Seni Budaya Islam 2015-2020
        • Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat (KPEU) 2015-2020
        • Komisi Luar Negeri dan Hubungan Internasional 2015-2020
    • Kepengurusan MUI
    • Komisi
      • KOMISI FATWA
      • KOMISI UKHUWAH ISLAMIYAH
      • KOMISI PENDIDIKAN DAN KADERISASI
      • KOMISI DAKWAH
      • KOMISI PENGKAJIAN DAN PENELITIAN
      • KOMISI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
      • KOMISI PEMBERDAYAAN EKONOMI UMAT
      • KOMISI PEREMPUAN, REMAJA DAN KELUARGA
      • KOMISI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
      • KOMISI KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
      • KOMISI HUBUNGAN LUAR NEGERI DAN KERJASAMA INTERNASIONAL
    • Lembaga
      • LPPOM MUI
      • Dewan Syariah Nasional
      • LSP Majelis Ulama Indonesia
      • Dewan Halal Nasional
      • Islamic Dakwah Fund (IDF)
      • LPBKI – Lembaga Tashih
      • LSP DSN MUI
      • PINBAS
      • Basyarnas MUI
      • LPLH & SDA
        • Eco Masjid
      • Ganas Annar
      • LPBKI
  • Berita
    • Hoax
  • Produk
    • Majalah
    • Infografis
    • TV MUI
  • Fatwa
  • Konsultasi
    • Tanya Ulama
    • Bimbingan Syariah
      • Aqidah Islamiyah
      • Tuntunan Ibadah
      • Ekonomi Syariah
      • Etika Sosial/Politik
      • Hukum Keluarga
      • Paradigma Islam
    • Tanya Jawab Keislaman
      • Akhlaq
      • Aqidah
      • Ibadah
      • Muamalah
    • Jadwal Layanan Konsultasi
  • Khutbah
  • MUI Provinsi
    • MPU Aceh
    • MUI Sumatera Utara
    • MUI Sumatera Barat
    • MUI Lampung
    • MUI DKI Jakarta
    • MUI Jawa Barat
    • MUI Jawa Tengah
    • MUI Jawa Timur
    • MUI Sulawesi Selatan
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sejarah MUI
      • Kepengurusan MUI 2015-2020
      • Komisi 2015-2020
        • Komisi Fatwa 2015-2020
        • Komisi Informasi dan Komunikasi 2015-2020
        • Komisi Hukum dan Perundang-undangan (Kumdang) 2015-2020
        • Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat 2015-2020
        • Komisi Pendidikan dan Kaderisasi 2015-2020
        • Komisi Pengkajian dan Penelitian 2015-2020
        • Komisi Perempuan, Remaja, dan Keluarga (PRK) 2015-2020
        • Komisi Ukhuwah Islamiyah 2015-2020
        • Komisi Kerukunan AntarUmat Beragama 2015-2020
        • Komisi Pembinaan Seni Budaya Islam 2015-2020
        • Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat (KPEU) 2015-2020
        • Komisi Luar Negeri dan Hubungan Internasional 2015-2020
    • Kepengurusan MUI
    • Komisi
      • KOMISI FATWA
      • KOMISI UKHUWAH ISLAMIYAH
      • KOMISI PENDIDIKAN DAN KADERISASI
      • KOMISI DAKWAH
      • KOMISI PENGKAJIAN DAN PENELITIAN
      • KOMISI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
      • KOMISI PEMBERDAYAAN EKONOMI UMAT
      • KOMISI PEREMPUAN, REMAJA DAN KELUARGA
      • KOMISI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
      • KOMISI KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
      • KOMISI HUBUNGAN LUAR NEGERI DAN KERJASAMA INTERNASIONAL
    • Lembaga
      • LPPOM MUI
      • Dewan Syariah Nasional
      • LSP Majelis Ulama Indonesia
      • Dewan Halal Nasional
      • Islamic Dakwah Fund (IDF)
      • LPBKI – Lembaga Tashih
      • LSP DSN MUI
      • PINBAS
      • Basyarnas MUI
      • LPLH & SDA
        • Eco Masjid
      • Ganas Annar
      • LPBKI
  • Berita
    • Hoax
  • Produk
    • Majalah
    • Infografis
    • TV MUI
  • Fatwa
  • Konsultasi
    • Tanya Ulama
    • Bimbingan Syariah
      • Aqidah Islamiyah
      • Tuntunan Ibadah
      • Ekonomi Syariah
      • Etika Sosial/Politik
      • Hukum Keluarga
      • Paradigma Islam
    • Tanya Jawab Keislaman
      • Akhlaq
      • Aqidah
      • Ibadah
      • Muamalah
    • Jadwal Layanan Konsultasi
  • Khutbah
  • MUI Provinsi
    • MPU Aceh
    • MUI Sumatera Utara
    • MUI Sumatera Barat
    • MUI Lampung
    • MUI DKI Jakarta
    • MUI Jawa Barat
    • MUI Jawa Tengah
    • MUI Jawa Timur
    • MUI Sulawesi Selatan
No Result
View All Result
Majelis Ulama Indonesia
No Result
View All Result
Home Hikmah

Periodisasi Penafsiran Alquran dari Masa ke Masa

redaksi@mirror.mui.or.id by redaksi@mirror.mui.or.id
23 Oktober 2021
in Hikmah
0
Empat Manfaat Menghafal Alquran
1.2k
SHARES
3k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter


— Alquran menyimpan makna yang tak bisa terungkap kecuali dengan penafsiran. Embrio penafsiran Alquran menurut Dr Ahsin Sakho Muhammad dalam bukunya Membumikan Ulumul Al-Quran, pada masa Nabi Muhammad SAW, proses pengalihbahasaan Alquran ke dalam bahasa lain telah dilakukan sebagian sahabat.

Ketika para sahabat berhijrah untuk pertama kali ke negeri Ethiopia, mereka bertemu dengan Raja Najasyi. Pada saat itulah Ja’far ath-Thayyar membacakan ayat-ayat suci Alquran dari surat Maryam. Salah satu pejabat kerajaan menerjemahkan ayat-ayat suci Alquran ke dalam bahasa Ethiopia.

Hal senada terjadi pada saat Nabi Muhammad SAW mengirimkan surat ke Heraklius, Kaisar Romawi, untuk mengajaknya masuk islam. Nabi menuliskan beberapa ayat suci Alquran, di antaranya ayat 64 surat Ali Imran.

Raja Heraklius memanggil seorang penerjemah untuk menerjemahkan isi surat Nabi. Begitu juga dilakukan Raja Mukaukis di Mesir Ketika mendapatkan surat dari Nabi.

Kisah-kisah tersebut mengisyaratkan bahwa penerjemahan Alquran ke dalam Bahasa selain Arab telah mulai berlangsung, walaupun masih dalam bentuk spontanitas.

Jika penerjemah radaksi ayat suci Alquran telah berlangsung pada masa Nabi, demikian juga dengan penafsiran Alquran. Nabi telah banyak menafsirkan Alquran. Namun, masih sangat sederhana, yaitu berupa penjelasan terhadap beberapa kalimat Alquran. Pada masa sahabat, tabiin, tabi’it tabi’in, dan setelahnya, kegiatan penafsiran Alquran semakin intensif.

Hal ini ditandai dengan munculnya komunitas tafsir di beberapa kota seperti di Mekah, Madinah, Kufah, Basrah, dan Syam. Secara garis besar, sejarah penafsiran terhadap Alquran bisa dibagi empat bagian:

Pertama, masa pertumbuhan (abad I-IV H), yaitu semenjak masa Nabi, sahabat, tabi’in, tabi’it tabi’in, dan setelahnya. Pada dekade ini, penafsiran dilakukan secara sederhana. Para ulama masih sangat hati-hati dalam menafsirkan Alquran. Tafsir yang ada masih terbatas, yaitu tentang kosa kata yang sulit (gharib), sebab nuzul, dan hadits-hadits yang berkaitan dengan satu ayat.

Artikel Terkait  Hikmah Haji dan Idul Adha: Jangan Pernah Lupakan Sayyidah Hajar!

Kedua, masa keemasan (IV-VIII H) yaitu setelah tafsir menjadi bagian dari salah satu cabang ilmu keislaman yang didukung disiplin ilmu lainya yang sedang tumbuh pesat. Pada saat itu, tafsir menjadi ensiklopedis. Orisinalitas penafsiran sangat terasa. Contoh yang pas untuk periode ini adalah Tafsir ath-Thabari (W. 310 H), Tafsir ar-Razi (544-606 H), dan Tafsir ibn Katsir (700-774 H).

Ketiga, masa kelesuan atau stagnan (VII-XII H) yaitu setelah penafsiran terhadap Alquran tidak mengalami kemajuan yang berarti, karena hanya meringkas atau memberikan komentar terhadap karya ulama pendahulu. Contohnya adalah Tafsir al-Baidhawi (w 691 atau 685 H), an-Nasafi (w 701 H), Abussu’ud (W 982 H), al-Khazin (w 741 H).

Keempat, masa pencerahan dan kebangkitan (XII-sekarang), yaitu semenjak Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha mencoba menggugah kesadaran umat Islam dari keterpurukanya melalui penafsiran Alquran.

Tafsir-tafsir pada periode ini mempunyai corak hida’i (penekanan terhadap hidayah Alquran), ijtima’I (sosial kemasyarakatan), dan haraki (pergerakan). Tidak banyak mengurai persoalan kebahasaan dan pendapat ulama dalam satu bidang keilmuan secara Panjang lebar. Tafsir-tafasir pada periode ini juga menekankan aspek sistimatika penafsiran. (Saddam Al-Ghifari/ Nashih Nashrullah).

Tags: alquranpenafsiran Alquranpenerjemahan alquranperiodisasi alqurantafsir Alquran
Majelis Ulama Indonesia

© 2023 Komisi Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia

Navigate Site

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Profil
    • Sejarah MUI
      • Kepengurusan MUI 2015-2020
      • Komisi 2015-2020
    • Kepengurusan MUI
    • Komisi
      • KOMISI FATWA
      • KOMISI UKHUWAH ISLAMIYAH
      • KOMISI PENDIDIKAN DAN KADERISASI
      • KOMISI DAKWAH
      • KOMISI PENGKAJIAN DAN PENELITIAN
      • KOMISI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
      • KOMISI PEMBERDAYAAN EKONOMI UMAT
      • KOMISI PEREMPUAN, REMAJA DAN KELUARGA
      • KOMISI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
      • KOMISI KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA
      • KOMISI HUBUNGAN LUAR NEGERI DAN KERJASAMA INTERNASIONAL
    • Lembaga
      • LPPOM MUI
      • Dewan Syariah Nasional
      • LSP Majelis Ulama Indonesia
      • Dewan Halal Nasional
      • Islamic Dakwah Fund (IDF)
      • LPBKI – Lembaga Tashih
      • LSP DSN MUI
      • PINBAS
      • Basyarnas MUI
      • LPLH & SDA
      • Ganas Annar
      • LPBKI
  • Berita
    • Hoax
  • Produk
    • Majalah
    • Infografis
    • TV MUI
  • Fatwa
  • Konsultasi
    • Tanya Ulama
    • Bimbingan Syariah
      • Aqidah Islamiyah
      • Tuntunan Ibadah
      • Ekonomi Syariah
      • Etika Sosial/Politik
      • Hukum Keluarga
      • Paradigma Islam
    • Tanya Jawab Keislaman
      • Akhlaq
      • Aqidah
      • Ibadah
      • Muamalah
    • Jadwal Layanan Konsultasi
  • Khutbah
  • MUI Provinsi
    • MPU Aceh
    • MUI Sumatera Utara
    • MUI Sumatera Barat
    • MUI Lampung
    • MUI DKI Jakarta
    • MUI Jawa Barat
    • MUI Jawa Tengah
    • MUI Jawa Timur
    • MUI Sulawesi Selatan

© 2023 Komisi Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia