JAKARTA— Berbicara tentang anak dan urgensi mendidik anak ahammiyyatu al-atfal (pentingnya anak), tentu rujukan utamanya yang mendasar adalah Alquran dan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Hal itu disampaikan Ketua Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam Majelis Ulama Indonesia (LSBPI MUI), Habiburrahman El-Shirazi, dalam Workshop “Kiat Menulis Cerita Anak” pada Ahad, 10 Oktober 2021, sebagaimana dikutip MUIdigital, Senin (18/10).
“Kita akan melihat betapa Alquran sangat punya perhatian luar biasa pada anak bahkan sebelum kelahirannya, ketika lahir, dan seterusnya,” kata Kang Abik, begitu sapaan akrab, Habiburrahman El-Shirazi.
Kang Abik juga menyinggung bagaimana para nabi terdahulu mendoakan kebaikan bagi anak dan keturunannya. Bahkan beberapa di antaranya dikisahkan kembali dalam Alquran.
Dia mencontohkan, misal (doa) Nabi Sulaiman dalam doanya sebagai berikut yaitu: وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي (dan berilah aku kebaikan pada keturunanku).
Atau dalam surat Ali Imran misal رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً (Ya Allah, limpahkanlah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik).”
Semua doa-doa yang terdapat dalam Alquran tersebut, lanjut Kang Abik, tentu memerlukan ikhtiar dari sisi orang tua.
“Bagaimana menjaga anak kita. Mendidiknya supaya menjadi generasi yang saleh. Supaya tetap pada rel yang semestinya,” jelas penulis novel Ayat-Ayat Cinta itu.
Workshop yang diselenggarakan secara luring itu diikuti 100 orang partisipan. Workshop kolaborasi LSBPI MUI dengan Al-Hadi Pre-School itu turut menghadirkan sastrawan kondang Helvy Tiana Rosa, dan penulis produktif cerita anak, Ali Muakhir.
Dia mengatakan, workshop tersebut adalah satu acara dari rangkaian kegiatan Festival Budaya Anak Ceria. Selain agenda workshop, ada juga rentetan agenda lain yang puncaknya akan digelar pada 20 November mendatang.
Kang Abik menjelaskan, acara workshop kiat menulis cerita anak ini adalah rangkaian dari satu acara besar Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam Majelis Ulama Indonesia bekerja sama dengan Al-Hadi Pre-School, yaitu Festival Budaya Anak Ceria.
“Jadi (acara) ini bagian dari acara besar festival, yang di dalamnya ada workshop, lomba menulis cerita anak, dan puncak acaranya insya Allah (diselenggarakan) pada 20 November yang akan datang,” ucapnya sambil mengapresiasi kerja panitia atas terlaksananya kegiatan tersebut. (Dimas Fakhri Br/ Nashih)