JAKARTA — Wasekjen MUI Bidang Pendidikan dan Kaderisasi, Muhammad Ziyad, menyampaikan bahwa tugas guru di masa pandemi ini tergantikan oleh orang tua.
Ustadz Ziyad menjelaskan, pembelajaran yang berlangsung dengan daring membuat tugas orang tua bertambah berkali-kali lipat dibandingkan sebelumnya. Tidak jarang, terjadi pula kekerasan pada anak oleh orang tua karena situasi pembelajaran yang berlangsung daring ini.
Ia mencatat, setidaknya ada empat peran penting orang tua terhadap anaknya. Khususnya, dalam bidang pendidikan selama Covid-19 ini berlangsung.
“Pertama, orang tua mendampingi anak dalam mengerjakan tugas sekolah. Peran orang tua selama masa belajar dari rumah ini lebih kepada membantu mengerjakan tugas yang diberikan guru di sekolah kepada siswa,” ujarnya dalam Webinar Strategi dan Inovasi Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 kerjasama MUI dengan Kominfo, Sabtu (16/10) secara virtual.
Ia mengatakan, menjadi seorang guru bukan pekerjaan mudah. Tugas tambahan orang tua untuk mendampingi belajar anak ini menyadarkan mereka betapa selama ini menjadi guru bukan hal mudah.
Tugas kedua orang tua, menurut Ustadz Ziyad adalah melakukan kegiatan bersama selama di rumah. Momen seperti itu, tutur dia, bisa memberikan kesempatan bagi orang tua dan anak untuk memperkuat ikatan (bonding) antara satu sama lain.
Sayangnya, dalam kenyataaannya, kondisi ini malah membuat beberapa orang tua justru kehilangan bonding (ikatan) dengan anak.
“Momen ini menjadi momen bagi orang tua untuk meningkatkan bonding (ikatan). Namun hasil riset dari KPAI menunjukkan, terjadi peningkatan tingkat kekerasan kepada anak selama masa Covid-19 ini,” ungkapnya.
Ketiga, ujar dia, tugas orang tua adalah menciptakan lingkungan yang nyaman untuk anak. Salah satu caranya, tambah Ustadz Ziyad, dengan membuat suasana belajar yang menyenangkan selama di rumah sehingga bisa menumbuhkan budi pekerti dan prestasi.
“Pandemi membuat anak terkungkung di dalam rumah tidak bisa keluar. Anak yang ditongkrongi bersama guru secara langsung saja masih terjadi degradasi, apalagi di dalam masa Covid-19 seperti ini. Namun kita tidak boleh menyerah dengan kondisi. Kita tetap harus berusaha menciptakan kondisi yang kondusif untuk anak,” jelasnya.
Terakhir, diulas Ustadz Ziyad, adalah menjalin komunikasi yang intens dengan anak. Melalui komunikasi, orang tua akan dapat mengetahui keinginan anak sedangkan bagi orang tua, merek bisa menyampaikan yang mereka inginkan atau harapkan kepada anak. (Azhar/Angga)