JAKARTA — Majelis Ulama Indonesi (MUI) Kabupaten Kudus menggelar kegiatan pembinaan komunitas mualaf, untuk diberikan pengertian dan pemahaman mengenai Islam, dan sebagai ajang silaturahim antarsesama mualaf.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Mobarook, Kudus, Ahad (26/9).
MUI Kudus meminta para mualaf untuk menjaga dan meningkatkan keimanan mereka.
Wakil Ketua Komisi Dakwah dan Pemberdayaan Masyarakat MUI Kudus, KH Shodiqun mengaku mengajak orang masuk Islam dengan pendekatan yang humanis agar tidak menyinggung hati para mualaf.
MUI Kudus juga mengingatkan para mualaf ketika mengajak orang masuk Islam tidak menggunakan kekerasan atau secara radikal. Hal ini karena bertentangan dengan ajaran Islam.
‘’Pesan sesepuh, Islam itu rahmatan lil alamin. Menciptakan Islam yang ramah bukan yang marah. Pendekatan lebih pada kemanusian, keramahan, dan keteladanan,’’ paparnya.
Selain itu, kata dia, keyakinan harus ditanamkan dalam diri sekaligus dipegang erat, serta setiap perintah dan larangan Allah SWT harus dijalani dengan istikomah. Lantaran jika itu ditinggalkan, lanjutnya, akan berdampak pada diri sendiri.
Menurutnya, para mualaf tidak dibatasi untuk berteman pada siapapun. Karena, ajaran Islam mengajarkan hidup berdampingan sekaligus menyebarkan rahmat untuk jagat raya.
‘’Jangan sampai malah kehidupan mempengaruhi kualitas ibadah. Memang masuk Islam gampang, tetapi jangan sampai meninggalkan keislaman,’’ tutupnya. (Sadam Al-Ghifari/Din)