JAKARTA—Ketua Komisi Dakwah MUI, KH Ahmad Zubaidi, mengatakan gerakan umat Islam yang efektif adalah gerakan yang islahiyyah (perbaikan), terkoordinasi, tersinergikan, saling mendukung, dan tidak kontra produktif, tetapi islahiyyah tidak hanya berbicara tentang akhirat saja.
“Tetapi masalah keduniawian pun menjadi tugas para dai, sebab persoalan yang menimpa umat ini jika dibiarkan dan tidak diberikan solusi umat akan terjerumus dalam kemaksiatan,” kata dia dalam Webinar Bertemakan “Penguatan Peran dai Milenial dalam Kebangkitan dari Dampak Covid-19,” Sabtu, (18/9), hasil kerja sama MUI dan Kementerian Kominfo.
Kiai Zubaidi mengatakan gerakan keagamaan (harakah dinniyah) yang meliputi segala bidang seperti akidah, syariat, akhlak, pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya.
Menurut Kiai Zubaidi, dalam melakukan aktivitas lembaga keagamaan hendaknya selalu mendasarkan diri di atas prinsip niat yang baik untuk tercapainya gerakan yang efektif. MUI diharapkan dapat menjalankan fungsi-fungsi kordinasi, sinkronisasi, dan sinergi sehingga tercapainya tujuan gerakan bersama.
Lebih lanjut dia mengatakan, dai adalah orang yang menyampaikan dan mengajarkan agama Islam dan berusaha untuk melaksanakannya. Dai-dai memiliki beberapa tugas, hal ini sebagaimana pada keputusan Ijtima Ulama Se-Indonesia ke ll 2006.
“Dai harus menjadi program pemerintah yang penting, terutama yang sangat dibutuhkan umat dai harus menjadi teman pemerintah dan mitra pemerintah shadiq wa syarikul hukumah,” ujar Kiai Zubaidi.
(Asep hidayat/Nashih)