JAKARTA – Merebaknya pandemi Corona Virus Disease-19 (COVID-19 ) membuat hampir seluruh sistem negara berjalan tidak maksimal.
Untuk memulihkannya kembali, menurut Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong, perlu adanya sinergi dan peran lembaga agama dengan pemerintah.
Pernyataan itu dia sampaikan dalam Webinar Majelis Ulama Indonesia (MUI) bertajuk “Literasi Pandemi dan Pemulihan Ekonomi di Kalangan Millenial Muslim” pada Sabtu (4/9) pagi.
Melalui sambutannya, pria yang pernah bekerja di Harian Republika itu berujar bahwa keberadaan lembaga agama seperti MUI, yang menyebar di seluruh Indonesia sampai tingkat kelurahan dan desa, punya peran penting untuk terlibat dalam mengatasi pandemi
“Peran lembaga agama ikut turut membantu literasi dalam kontribusi menekan dan mencegah penyebaran virus Covid-19. Usaha yang dapat dilakukan bisa melalui tausiyah atau pencerahan yang mendorong masyarakat untuk mau divaksinasi,” ujarnya melalui Zoom meeting.
Besarnya jaringan MUI itu, menurut Usman, dapat memudahkan proses pemberian literasi mengenai vaksin kepada masyarakat.
Selama pandemi Covid-19 peran lembaga agama menjadi penting, sebab kini terdapat masalah internal dalam diri banyak orang, seperti pemahaman dan keyakinan akan vaksin.
Melalui fatwa dan tausiyah para pemuka agama, Usman berharap program vaksinasi dapat berjalan dengan sukses.
“Sinergi kebijakan pemerintah dengan fatwa MUI sangat penting dalam menyukseskan program vaksinasi,” tambahnya.
Selain menyoroti sinergi pemerintah dan MUI, Usman juga menyorot peralihan model berdagang masyarakat. Perubahan transaksi fisik ke transaksi online dapat membantu tercapainya pemulihan ekonomi, apalagi jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2016 berdasar data Internet Live Stats mencapai 53,2 juta orang, yakni 20,4 persen dari seluruh populasi di Indonesia.
Menurut pria lulusan Universitas Sumatra Utara itu, tingkat transaksi digital sangat tinggi selama pandemi. Tingkat pertumbuhannya bahkan mencapai 400 persen per bulan. Berdasarkan data itu, dia berharap kesejahteraan masyarakat dapat pulih.
“Dengan segala perkembangan teknologi yang ada, kiranya kita bisa memanfaatkan hal ini untuk bisa memulihkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.
Pria kelahiran Jakarta itu juga mengingatkan bahwa pandemi masih akan berlangsung lama. Maka perlu bersiap dengan memasuki tatanan dunia baru bersama Covid-19 dengan baik, kuncinya ialah tetap memakai masker dan vaksinasi.
“Kita memerlukan peran tokoh-tokoh agama, alim ulama dan tokoh masyarakat untuk mengajak masyarakat tetap memakai masker dan segera divaksinasi,” tutupnya. (Dimas Fakhri B/ Nashih)