JAKARTA – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar Soft Launching ISODEL 2021 secara daring pada Selasa (31/08).
Ini merupakan kali kesepuluh. Sementara episode kesembilan digelar pada 2018 lalu. Kegiatan ini rencananya akan dihelat pada 1-3 Desember 2021
International Symposium on Open, Distance, and e-Learning (ISODEL) pada tahun ini mengangkat tema “Peran Teknologi Pendidikan dalam Era Normal Baru: Saat Ini dan Akan Datang (Education Technology in the new normal: now and beyond)”.
Dengan dihelatnya event ini, artinya Kemendikbudristek kembali membuka pendaftaran bagi para akademisi, praktisi, maupun pengambil kebijakan dari seluruh dunia untuk berkontribusi dalam ISODEL 2021.
Dalam acara prapeluncuran acara ISODEL 2021 ini, dukungan datang dari berbagai pihak, antara lain Komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI, UNESCO, Atase Pendidikan dan Kebudayaan Seoul, Universitas Terbuka (UT) dan Indonesia Education Cyber Institute, Paulina Pannen.
Wakil Ketua Komisi Pendidikan dan Kaderisasi MUI, KH Wahfiudin Sakam mengemukakan tiga hal yang dihadapi dalam perubahan disruptif saat ini.
Ketiga hal tersebut, dijelaskan KH Wahfi meliputi perubahan yang disebabkan oleh teknologi informasi, pandemi, dan generasi milenial. Kata dia, hal ini mempengaruhi pendidikan formal dan nonformal, terutama terkait dengan pembentukan karakter bangsa.
MUI menilai, dari komunitas muslim, pendidikan non formal yang sangat menentukan itu adalah majelis taklim.
Kelompok majelis taklim begitu merebak di seluruh Indonesia, bahkan tidak pernah terjadi di negeri-negeri muslim lainnya. Mulai dari industri, pabrik, gudang, perkantoran, bahkan di pinggir jalan dan kolong tol untuk anak Punk.
“Andaikata para ustad, para guru, para pendidik di majelis taklim diberi kemampuan distance learning, maka mereka akan menjadi lebih efektif dalam pembentukan karakter bangsa, dalam lebih merekatkan persatuan bangsa, mempertemukan sisi keislaman dan sisi ke-NKRI-an,” tutur Wakil Talqin TQN Pontren Suryalaya.
Kiai Wahfi juga berpesan, dalam penyelenggaraan ISODEL 2021 komunitas majelis taklim dapat dilibatkan, seperti Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) karena memiliki jangkauan komunitas yang luas.
ISODEL adalah program berskala internasional yang dirancang dalam bentuk event yang menyajikan kesempatan yang sangat berharga bagi para pembuat kebijakan, ilmuwan, akademisi, peniliti, dan praktisi dari penjuru dunia.
Tujuan dari program itu adalah untuk bertukar ilmu pengetahuan, wawasan, ide, masukan serta saran terkait dengan peran teknologi di dalam pendidikan global melalui taktik dan strategi dari para ahli dengan sinergi dan kerjasama dalam bidang pendidikan.
Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim akan hadir secara daring sebagai pembicara kunci (keynote speaker). ISODEL 2021 juga menampilkan berbagai pembicara dan pakar bidang TIK dan pendidikan, baik dari dalam maupun luar negeri.[Ramadhan/Angga]