BOGOR – Vaksinasi massal secara nasional dilaksanakan secara massif oleh pemerintah melibatkan unsur di beberapa daerah. Percepatan vaksinasi juga dilakukan Gerakan Nasional Majelis Ulama Indonesia (Gernas MUI) untuk Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Umat dengan menggandeng Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Dompet Dhuafa (DD).
Untuk mendukung percepatan vaksinasi pemerintah pusat, Gernas MUI-ACT-DD melalui Program Gerai Vaksinasi melaksanakan vaksinasi Covid-19 secara massal kepada sekitar 2.000 warga. Program Vaksinasi kali ini digelar dengan sasaran penerima vaksin dari Kota Bogor dan sekitarnya, Sabtu(7/8).
“Alhamdulillah pada hari ini (Sabtu), 7 Agustus 2021 Gerakan Nasional Majelis Ulama Indonesia untuk menanggulangi pandemi dan pemulihan ekonomi melaksanakan program vaksinasi di Kota Bogor bersama dengan Dinas Kesehatan Kota, kemudian juga kepolisian dan dibantu tim relawan dari Dompet Dhuafa dan ACT,” kata Ketua Gernas MUI untuk PCPEU, Dr KH Lukmanul Hakim, di Bogor, Sabtu.
Sosok yang juga menjabat Ketua MUI Bidang Ekonomi ini menerangkan vaksin yang di pakai adalah vaksin Sinovac, yang insya Allah dijamin aman, halal, dan juga membantu meningkatkan imunitas bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Sementara itu, Wakil Sekjen MUI, Azrul Tanjung, mengatakan vaksinasi di Kota Bogor adalah kegiatan vaksinasi kesembilan kali yang dilaksanakan MUI. Tujuh kali dilaksanakan di Jakarta, satu kali dilaksanakan di Kota Depok, dan sekarang kesempatan kesembilan dapat dilaksanakan di Kota Bogor. “Di Kota Bogor kami menerima pendaftaran 1.400 peserta secara ‘online’ (daring) dan selebihnya sekitar 600 peserta secara ‘offline’ (luring),” katanya.
Dia menjelaskan warga yang mendaftar tidak dipilah-pilah berdasarkan domisili atau berdasarkan kepemilikan telepon pintar. “Kami berusaha menjangkau semuanya. Karena setiap orang, siapa saja, bisa tertular Covid-19,” katanya.
Lebih lanjut dia menyebutkan, tenaga kesehatan yang menjadi vaksinator yaitu sebanyak 40 orang didatangkan Dompet Dhuafa (DD), sedangkan tenaga administrasi, termasuk entri data, sebanyak 15 orang didatangkan ACT. “Target kita mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama segera membantu tercapainya 70 persen rakyat Indonesia bisa divaksin,” kata sosok yang juga Sekretaris Gernas MUI untuk PCPEU inim
Salah satu peserta vaksinasi, Anwar Idris (76 tahun) yang merupakan salah satu peserta lanjut usia merasa biasa saja setelah di vaksin. “Biasa saja, aman,” ujar dia. “Untuk anak muda tidak usah takut-takut untuk vaksinasi, saya sudah tua saja tidak ada masalah,” lanjut Anwar. (Muhamad Saepudin/Antara/Nashih)