JAKARTA— Majelis Ulama Indonesia bersama beberapa lembaga filantropi meluncurkan program untuk membantu kebutuhan pangan dan kesehatan masyarakat selama PPKM Darurat. Pada tahap pertama MUI menggandeng Aksi Cepat Tanggap.
Sekjen MUI, Buya Amirsyah Tambunan, mengatakan kondisi bangsa Indonesia sedang diterpa musibah sehingga mengakibatkan banyak saudara kita yang memerlukan bantuan. Untuk itu, Buya Amirsyah meminta semua pihak untuk cepat membantu sesama.
“Kecepatan kita untuk merespons problem yang dihadapi oleh bangsa ini. Kita sekarang ini membutuhkan aksi cepat tanggap,’’ kata Buya Amirsyah, saat memberikan sambutan dalam peluncuran Program Operasi Pangan Gratis di Jakarta, Jumat (8/7).
Menurutnya, untuk melakukan aksi cepat ini, salah satunya memerlukan kesaudaraan secara politik meliputi pemimpin bangsa, para elite politik, pimpinan Ormas dan semua pihak agar memiliki kesadaran bersama.
Buya Amisryah menjelaskan, kesadaran yang dimaksud adalah untuk menerima dan memberi. Dia menyebut Indonesia dikenal sebagai bangsa cinta berderma dan berterimakasih. Hal itu harus selalu dibiasakaan dan dibudayakan semua masyarakat.
Oleh karena itu, dia meyakini lembaga filantropi seperti Aksi Cepat Tanggap (ACT) tidak mungkin akan kekurangan stok logistik. Saat sidak ke gudang ACT, Buya Amirsyah melihat 300 Ribu stok. Menurutnya, untuk mencapai 1000 Ton stok logistik tidak akan sulit bahkan bisa melebihinya.
Dia menambahkan, saat ini, kondisi masyarakat sangat membutuhkan. Apalagi, PPKM darurat kemungkinan besar bukan hanya di daerah Jawa dan Bali. Tetapi akan di perluas ke wilayah Indonesia yang lain.
‘’Saat ini, kita merasa sangat prihatin, sekaligus harus turun tangan menanggulangi pemberian donasi melaui cash (uang), beras dan air,’’ katanya.
Untuk itu, Buya Amirsyah menginisiasi adanya Gerakan Darurat Solidaritas. Karena saat ini, ada darurat sosial, maka diperlukan untuk membentuk darurat solidaritas untuk menggerakan solidaritas di antara kita. Dia berharap, kerjasama yang MUI lakukan dengan sejumlah pihak dapat membantu sesama.
Wakil sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Ekonomi, Muhammad Azrul Tanjung, mengatakan pada bantuan tahap pertama, MUI dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyalurkan 1.000 ton beras, 100.000 karton air mineral, 1.000 sapi qurban, dan operasi medis gratis melalui Program Covid-19 Medical CareLine.
“Tahap berikutnya, MUI akan mengandeng lembaga filantropi lainnya seperti Baznas, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, ZIS BUMN untuk membantu usaha mikro dan kecil dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19, MUI juga akan mengajak Polri dan TNI dalam menghadapi kondisi darurat kemanusiaan ini,” ujar Azrul
Bantuan tersebut diberikan karena banyaknya masyarakat yang kesulitan ekonomi akibat diberlakukannya PPKM darurat di Jawa dan Bali, menyusul perintah untuk berdiam diri di rumah.
Menurut Azrul, perlu dilakukan kerjasama banyak pihak untuk membatu masyarakat yang harus memenuhi kebutuhan pokoknya namun terhalang karena pandemi.
Ketua Dewan Pembina ACT, Ahyudin mengatakan, melalui program ini ACT ingin mengajak semua pihak untuk bersama mengurangi ketakutan dan kesedihan yang dirasakan masyarakat. Program ini, kata dia diluncurkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan memberikan mereka rasa tenang.
Melalui program ini, ACT dan MUI juga fokus pada penyediaan layanan kesehatan secara daring dengan tujuan membantu pemerintah dalam penerapan PPKM darurat. Ahyudin menerangkan, program Covid-19 Medical Careline Services ini ditujukan kepada masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan secara cepat dan gratis.
“Maka sebagai dukungan elemen social society, kami membuat tema darurat solidaritas, darurat untuk saling tolong menolong, saling membela, saling menyemangati,” imbuh Ahyudin.
“Masyarakat bisa menghubungi layanan Humanity Medical Careline di 021-29407165 untuk mendapatkan layanan kesehatan,” ucapnya.
(Sadam AL-Ghifari/Antara/ Nashih)