JAKARTA— Majelis Ulama Indonesia (MUI) melaksanakan vaksinasi gelombang II. Pada vaksinasi kedua ini, Menteri Riset dan Tekhnologi/BRIN hadir ke MUI Bambang Brodjonegoro memperkenalkan Genose sekaligus menyerahkan produk anak bangsa itu untuk digunakan di gedung MUI.
Menristek/BRIN, Bambang Brodjonegoro menyampaikan, Genose ini dulunya sebenarnya bernama e-nose atau hidung elektronik yang ditemukan sejak 2010 oleh dua ilmuwan UGM. Pada mulanya, alat ini digunakan untuk mendeteksi orang yang terkena penyakit TBC.
Pada waktu itu, pasien TBC baru mengetahui terkena TBC ketika kondisinya sudah parah dan berbahaya. Alat ini hadir untuk mengantisipasi dari awal sehingga TBC tidak parah.
Berhubung pada 2020 ada Covid-19, imbuh Menristek, maka kemudian alat ini dimanfaatkan untuk mendeteksi adanya Covid-19.
“Dalam perjalanan, karena ini memakan waktu yang sangat panjang, sehingga e-nose yang untuk TBC sementara dialihkan dulu untuk Covid19. Mengapa bisa dialihkan cepat? Karena ini tidak hanya inovasi anak bangsa, namun inovasi anak bangsa menggunakan bahan terkini yaitu Revolusi Industri 4.0,” kata dia, di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Kamis (18/3).
Genose ini, ujar dia, juga memanfaatkan tekhnologi kecerdasan buatan. Dari waktu ke waktu, dengan semakin banyaknya data yang terekam, maka akurasi genose akan semakin membaik. Dia menegaskan bahwa Genose ini ditujukan untuk screening saja, bukan untuk diagnosa. Bagaimanapun, Swab Test PCR tetap belum tergantikan untuk kebutuhan diagnosa.
“Ini sangat berguna untuk screening, didesain untuk menjadi alat screening, karena untuk diagnosa itu tetap PCR test. Sebelum ke PCR Test, terutama untuk tempat-tempat yang banyak lalu lintasnya seperti simpul transportasi, ” katanya.
Dia berharap, Genose di MUI ini bisa dimanfaatkan karyawan dan pengurus MUI Pusat. Setiap masuk kantor, akan diskrining melalui genose terlebih dahulu.
“Kantor di sekretariat MUI selayaknya menggunakan genose setiap pagi. Kalau karyawan setiap pagi dites dulu apakah Kondisi nya negatif. Kami sangat mengharapkan dukungan penuh dari MUI juga masyarakat agar temuan anak bangsa ini benar-benar bermanfaat bagi keselamatan dan kesehatan bangsa Indonesia,” paparnya.
Sebelum proses penyerahan, Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar menyampaikan terimakasih mewakili MU kepada Menristek/BRIN atas alat genose ini. Dia mengatakan, kehadiran genose ini merupakan bentuk kepedulian bersama anak bangsa terhadap kesehatan.
“Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Mudah-mudahan ini bisa kita gunakan dengan sebaik-baiknya, bermanfaat, bermaslahat untuk semua anak bangsa tanpa membeda-bedakan, kemudian kita bisa menggunakannya dengan amanah,” katanya Kamis (18/03) di Gedung MUI Pusat, Jakarta.
“Mudah-mudahan alat ini menjadikan lahirnya sebuah kepercayaan diri bagi anak bangsa, tidak kalah dengan bangsa lain, semoga ini semua diberkahi oleh Allah SWT,” imbuhnya. (Azhar/Nasih)