JAKARTA — Ketua MUI Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga MUI Pusat Prof. Amany Lubis memecahkan dua rekor MURI sekaligus. Prof. Amany mendapatkan dua rekor tersebut sebagai Rektor Perempuan Pertama UIN di Indonesia dan Penceramah Perempuan Pertama di depan Raja Maroko. Pendiri MURI, Jaya Suprana menyerahkan langsung penghargaan tersebut kepada Prof. Amany, Jumat (20/12) di Auditorium Harun Nasution UIN Jakarta, Ciputat.
Dalam acara peluncuran dan bedah buku Autobiografi Prof. Amany tersebut, Rektor UIN Jakarta ini mengucapkan rasa syukur atas penghargaan ini. Dia juga bersyukur karena pada saat yang sama bisa menyelesaikan autobiografinya yang telah terbengkalai tiga tahun. Dia juga berterima kasih kepada setiap pihak yang sudah mendukungnya sehingga mencapai titik ini.
“Capaian ini tentu karena banyak pihak, saya berhutang budi pada ibu saya, kepada almamater UIN, kepada 28 ormas yang saya ikuti, terimakasih rekan-rekan, para guru, keluarga, dan teman-teman semoga Allah akan membalas,” tuturnya.
Prof Amany mengungkapkan, kondisi Indonesia saat ini tidak bisa dilepaskan dari sosok perempuan. Setiap perempuan, kata dia, berperan penting dalam membangun bangsa dan menjadikannya lebih maju.
Senada dengan itu, Jaya Suprana menegaskan bahwa capaian Prof. Amany adalah bukti bahwa Indonesia layak dijadikan acuan terkait masalah gender.
“Indonesia layak menjadi teladan bagi dunia terkait gender, bahwa perempuan Indonesia bisa berkarya di mana saja dan. saya merasa sekarang memberi anugerah untuk mendapat kehormatan, saya kira ini bukan lagi rekor di tingkat Indonesia, tapi rekor dunia yang membanggakan,” ujarnKetua MUI Bidang Perempuan Pecahkan Dua Rekor MURI Sekaligus
Ketua MUI Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga MUI Pusat Prof. Amany Lubis memecahkan dua rekor MURI sekaligus. Prof. Amany mendapatkan dua rekor tersebut sebagai Rektor Perempuan Pertama UIN di Indonesia dan Penceramah Perempuan Pertama di depan Raja Maroko. Pendiri MURI, Jaya Suprana menyerahkan langsung penghargaan tersebut kepada Prof. Amany, Jumat (20/12) di Auditorium Harun Nasution UIN Jakarta, Ciputat.
Dalam acara peluncuran dan bedah buku Autobiografi Prof. Amany tersebut, Rektor UIN Jakarta ini mengucapkan rasa syukur atas penghargaan ini. Dia juga bersyukur karena pada saat yang sama bisa menyelesaikan autobiografinya yang telah terbengkalai tiga tahun. Dia juga berterima kasih kepada setiap pihak yang sudah mendukungnya sehingga mencapai titik ini.
“Capaian ini tentu karena banyak pihak, saya berhutang budi pada ibu saya, kepada almamater UIN, kepada 28 ormas yang saya ikuti, terimakasih rekan-rekan, para guru, keluarga, dan teman-teman semoga Allah akan membalas,” tuturnya.
Prof Amany mengungkapkan, kondisi Indonesia saat ini tidak bisa dilepaskan dari sosok perempuan. Setiap perempuan, kata dia, berperan penting dalam membangun bangsa dan menjadikannya lebih maju.
Senada dengan itu, Jaya Suprana menegaskan bahwa capaian Prof. Amany adalah bukti bahwa Indonesia layak dijadikan acuan terkait masalah gender.
“Indonesia layak menjadi teladan bagi dunia terkait gender, bahwa perempuan Indonesia bisa berkarya di mana saja dan. saya merasa sekarang memberi anugerah untuk mendapat kehormatan, saya kira ini bukan lagi rekor di tingkat Indonesia, tapi rekor dunia yang membanggakan,” ujarnya. (Azhar/Din)