JAKARTA — Ketua Lembaga Pentashih Buku dan Konten Keislaman Majelis Ulama Indonesia (LBKI MUI), Prof Endang Soetari mengajak umat Islam menumbuhkan kesadaran budaya literasi. Kemajuan umat Islam zaman dulu seperti saat dinasti Abbasiyah bisa terwujud salah satunya karena budaya literasi yang tinggi dengan ribuan koleksi buku.
“Islam merupakan agama yang mendorong untuk membudayakan budaya literasi kepada umatnya. Umat Islam pernah berjaya melalui literasi,” ungkapnya saat mengisi kegiatan Penguatan Literasi Islam dan Kebangsaan Generasi Milenial, Kamis (24/01) di Jakarta.
Mantan Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini menuturkan, literasi tidak hanya berarti kemampuan menulis dan membaca. Literasi, tuturnya, juga berisi kemampuan meramu dan mengolah informasi. Buku-buku keislaman di masa dahulu adalah bukti tingkat budaya membaca dan menulis yang tinggi.
“Dalam sejarahnya, Islam tidak lepas dari budaya membaca dan menulis, khususnya buku keislaman,” paparnya.
LPBKI MUI guna mengembangkan kesadaran umat terhadap pentingnya literasi keislaman dan kebangsaan, terus menjalin kerjasama dengan berbagi pihak terkait. LPBKI juga melakukan kerja-kerja pentashkihan buku dan konten keislaman untuk mendukung peningkatan literasi.
Generasi muda saat ini yang akrab dengan Informasi dan Teknologi (IT) pun, tidak lepas dari pantauan LPBKI. Lembaga ini, tutur Prof Endang, kerap meminta pendapat mengenai konten keislaman. Langkah itu juga untuk menyadarkan generasi muda akan pentingnya literasi.
“Kita ingin dapat masukan dari mereka terkait dengan konten keislaman. Kami juga berharap mereka makin sadar pentingnya dunia literasi,” katanya. (Azhar/Din)