Ketua Umum MUI, Prof Dr KH Ma’ruf Amin bertemu Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong, di Istana Singapura, Selasa (16/10), pukul 12.30 waktu Singapura. Pertemuan berlangsung sekitar 20 menit. PM Lee menyambut Kiai yang dia sapa “Bapak Kiai” dengan penuh bersahabat.
PM Lee mengucapkan selamat datang dan apresiasi. “Terima kasih Bapak Kiai berkenan hadir, untuk berbagi pandangan dalam Public Lecture besok kepada masyarakat Singapore,” kata PM Lee.
Kiai Ma’ruf diundang S. Rajaratnam School of International Studies (RSiS) Nanyang Technological University (NTU), memberikan Public Lecture tentang Islam Wasathiyah dan Ekonomi Berkeadilan, Rabu (17/10) besok.
Kiai Ma’ruf menyampaikan salam Presiden Jokowi dan mengharapkan hubungan baik dan kerja sama Indonesia-Singapura. “Terutama dalam mengatasi persoalan ekstremisme, radikalisme dan perbaikan ekonomi,” kata Kiai Ma’ruf.
“Di Asia Tenggara ini kita harus memiliki hubungan yang harmonis agar tidak terkena dampak negatif perkembangan ekonomi kawasan lain, termasuk dampak perang dagang Amerika dan China,” Kiai Ma’ruf menggarisbawahi.
PM Lee menuturkan, apa yang terjadi di Indonesia, sebagai negara besar, akan berpengaruh kepada negara lain, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
“Saya berharap Pemilu di Indonesia akan berjalan baik. Hasil Pemilu juga akan berpengaruh pada negara lain. Sebagaimana Pemilu di Amerika juga berdampak pada semua,” papar PM Lee.
PM Lee yang baru datang dari pertemuan IMF-World Bank di Bali, menyampaikan selamat atas sukses besar acara di Bali. Singapura juga berpengalaman menyelenggaran acara IMF-World Bank dan paham bahwa hal itu tidak mudah.
Dalam pertemuan itu, Kiai Ma’ruf didampingi Istri, Wury Restu Handayani, putri sulung, Siti Ma’rifah, Diaz Hendropriyono (TKN), dan Syafiq Hasyim (peneliti RSiS asal Infonesia).