JAKARTA — Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan rasa belasungkawa atas musibah yang terjadi di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah sejak Jumat (28/09) sore. Untuk para korban yang meninggal dunia, MUI berdo’a semoga ditempatkan ditempatkan di surga dan keluarga yang kehilangan diberikan ketabahan.
“Kami berdoa semoga korban meninggal dunia husnul khotimah, diampuni semua dosanya dan di tempatkan di surga oleh Allah SWT, dan keluarga korban ditinggalkan diberikan kesabaran, ketabahan dan kekuatan iman,” kata Wakil Ketua Umum MUI Buya Zainut Tauhid Sa’adi, Senin (1/10) melalui keterangan tertulis.
“Demikian pula untuk korban yang mengalami luka, semoga segera diberikan kesembuhan,” imbuhnya.
Atas musibah ini, MUI meminta masyarakat Indonesia membangun solidaritas untuk membantu para korban yang ada di sana. Kerjasama dan gotong royong antara unsur masyarakat sangat penting dalam melancarkan bantuan di sana.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menggalang solidaritas nasional, bahu-membahu, bergotong royong dan bekerja sama untuk membantu saudara kita yang sedang ditimpa musibah,” katanya.
MUI, tuturnya, juga mengimbau pemerintah agar lekas melaksanakan langkah-langkah darurat penanganan korban bencana. Penyelematan, evakuasi korban, serta pencukupan pada kebutuhan-kebutuhan primer masyarakat harus diutamakan.
“Seperti dengan mengutamakan keselamatan jiwa manusia, mengevakuasi dan mengurus jenazah korban, mencukupi kebutuhan dasar seperti air bersih, kecukupan bahan makanan, tempat pengungsian, mencukupi tenaga medis dan obat-obatan, serta memulihkan jaringan transportasi, listrik dan telekomunikasi, ” ujarnya.
Sebagai negara yang berada di cincin api, MUI berharap selanjutnya Pemerintah Indonesia semakin menguatkan edukasi masyarakat untuk memitigasi gempa. Edukasi mitigasi gempa maupun pengadaan alat pendeteksi gempa selain lebih menyiapkan masyarakat bila sewaktu-sewaktu terjadi gempa, juga akan meminimalkan jumlah korban.
“InsyaAllah kita akan bisa menyelesaikan bencana ini dengan baik,” pungkasnya. (Azhar/Din)