Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar acara Talkshow Modernisasi Ormas Islam di Aula HM. Rasyidi, Kementerian Agama RI, Jalan MH. Thamrin, Jakarta Pusat. Acara ini merupakan acara awal dari rangkaian acara penyerahan sertifikat ISO 900:2015 kepada MUI. MUI merupakan ormas Islam pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi sistem manajemen mutu ini.
Sekretaris Jendral MUI Buya Anwar Abbas saat mengisi talkshow tersebut mengatakan, ISO 9001:2015 akan mendorong kemajuan umat Islam. Bermula dari MUI, diharapkan ISO akan menular kepada ormas-ormas Islam lain di Indonesia dan pada akhirnya berdampak pada perbaikan umat Islam di akar rumput.
“Semua kita ingin umat maju, ormas Islam maju, MUI maju, ” katanya.
Saat proses perolehan sertifikasi ISO ini, Buya Anwar mengatakan, internal MUI bekerja menjadi lebih baik dan perbaikan terlihat secara lebih kasat mata. Bila sebelumnya proses penyelesaian masalah berjalan rumit, sekarang sudah ada pedoman-pedoman khusus dalam penyelesaian masalah tersebut.
“Sebelumnya kalo ada penyelesaian pendapat, sulit sekali menyelesaikannya, sekarang sudah satu rujukan, mudah menyelesaikannya, ” tuturnya.
“MUI sudah bisa ISO like dan ISO life, berorientasi pada tujuan, dan capaian kinerja menjadi budaya baru MUI, ” imbuhnya.
Pembicara lain, Prof. Jimly Ash-Shiddiqie mengatakan, sebagai ormas Islam pertama yang memiliki sertifikasi ISO 9001:2015, ia berharap ormas Islam lain terdorong untuk melakukan hal yang sama.
Ia juga mengatakan bahwa institusi atau lembaga tidak akan berjalan baik bila tidak efisien dan terorganisir sesuai dengan standard tertentu. Kehadiran ISO 9001:2015 ini adalah untuk mendorong sebuah lembaga atau institusi menjadi lebih terorganisir. Sehingga kedepan lembaga bisa berjalan lebih baik lagi.
“MUI sudah bisa jadi role model, tinggal memperkuat MUI untuk menggerakkan organisasi, jangan hanya mengandalkan crowd, banyak tapi tidak teroganisir, “ katanya.
Hal senada juga diungkapkan Anggota Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Irsyadul Halim. Ia mengatakan bahwa pembenahan manajemen di dalam MUI secara tidak langsung akan diikuti ormas-ormas Islam lain di Indonesia. Hadirnya ISO ini juga menjadikan MUI mudah mengukur kinerjanya termasuk kinerja di daerah-daerah.
“ISO terukur, apakah fatwa sudah diterima di daerah, ” terangnya.
Mengingat Baznas sudah terlebih dahulu menerima ISO 9001:2015, dia mengingatkan MUI untuk berusaha mempertahankan sertifikasi ini. Proses mempertahankan sertifikasi, jauh lebih sulit dibandingkan proses mendapatkannya.
“Untuk capai ISO 9001: 2015 jangan senang dulu, yang paling susah adalah mempertahankkanya. ” pungkasnya. (Ichwan/Thobib)