Jakarta – Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia (LPH SDA MUI) bekerja sama dengan Greenpeace Indonesia mengadakan acara Eco Ifthar di Masjid Raya Pondok Indah, Jakarta, Senin (04/06) untuk memulai kampanye #PantangPlastik.
Kampanye ini tidak lepas dari data Greenpeace yang menunjukkan bahwa terdapat 267 hewan yang kelangsungan hidupnya terancam lantaran menelan atau terjerat plastik. Plastik juga menjadi sebab utama tewasnya makhluk hidup di laut pada setiap tahun.
Ketua LPH/SDA MUI Hayu S Prabowo dalam acara tersebut mengatakan, dengan memanfaatkan momentum Ramadhan, diharapkan masyarakat khususnya umat Islam semakin sadar terhadap isu lingkungan yang ditimbulkan plastik.
Krisis lingkungan selama ini, ujar Hayu, erat kaitannya dengan krisis moral. Pandangan manusia yang menganggap alam sebagai objek, bukan sebagai subjek, menambah sebab masalah ini.
“Penanggulangan terhadap masalah ini haruslah dengan pendekatan moral. Pada titik inilah agama harus tampil berperan,” katanya.
Hayu melanjutkan, terkait penanganan sampah, MUI sudah menetapkan Fatwa Nomor 47 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah untuk Mencegah Kerusakan Lingkungan. Fatwa tersebut menyebutkan bahwa Setiap Muslim wajib menjaga kebersihan lingkungan, memanfaatkan barang-barang gunaan untuk kemaslahatan serta menghindarkan diri dari berbagai penyakit serta perbuatan tabdzir (berbuat sia-sia) dan israf (berbuat berlebih-lebihan).
LPLH SDA MUI saat ini telah mewujudkan Fatwa tersebut melalui program Eco Masjid, program kerjasama MUI dan Dewan Masjid Indonesia.
Sementara itu, Juru Kampanye Urban Greenpeace Indonesia Muharram Atha Rasyadi mengatakan, kampanye ini memiliki peran penting untuk mengurangi pemakaian plastik sekali pakai dalam kegiatan Masjid termasuk acara-acara Masjid selama Ramadan.
Sebagai gantinya, Masjid-masjid diharapkan mulai menggunakan wadah yang bisa digunakan berkali-kali seperti berupa gelas keramik, piring kaca, maupun rotan. Masjid juga bisa menggunakan wadah sekali pakai namun ramah lingkungan seperti daun pisang.
“Ini merupakan bagian dari kampanye #PantangPlastik yang memberdayakan masyarakat perkotaan sebagai pelaku sekaligus target utama perubahan sikap, ” ungkapnya melalui keterangan tertulis Rabu (06/06).