JAKARTA – Ketua Umum MUI Pusat KH Ma’ruf Amin menyampaikan khotbah shalat istisqa’ yang diselenggarakan di halaman Masjid Istiqlal Jakarta, Ahad (1/11/2015). Shalat istiqa’ atau shalat minta hujan yang dihadiri oleh Wakil Presiden Jussuf Kalla ini diinisiasi oleh Kementerian Agama.
Dalam khotbahnya, Kiai Ma’ruf berpesan, bahwa umat Islam yang datang mengikuti shalat istisqa adalah salam rangka untuk mengadu kepada Allah SWT atas kondisi kekeringan yang dialami. Shalat dan doa dilakukan dengan hati yang ikhlas karena Allah, bukan karena imbalan, pangkat, kedudukan, nama baik atau lainnya.
“Kita datang untuk menyesali semua dosa yang telah diperbuat lalu memohon ampun kepada Allah dan berharap agar Allah menghilangkan kekeringan dengan diberkahi turunnya hujan. Sebagai hamba, banyak ajaran Allah yang kita abaikan,” kata Kiai Ma’ruf.
“Sebagai ayah, kita belum mampu memberikan bimbingan kepada anak. Sebagai ibu, belum mampu menjalankan tugas rumah tangga dan keibuannya dengan baik. Sebagai pejabat belum optimal memberikan layanan kepada masyarakat. Sebagai ulama belum mampu membimbing umat agar berjalan di jalan Allah,” tambahnya.
“Sadarilah bahwa maksiat membawa dampak dan akibat. Maksiat yang dilakukan orang perorang bisa berakibat dicabutnya kenikmatan. Maksiat dalam berbangsa dan bernegara bisa berakibat dicabutnya keberkahan dari negara tersebut. Maksiat dalam pengelolaan alam bisa betakibat timbulnya bencana alam yang tak terkirakan,” demikian KH Ma’ruf Amin.
Untuk menyikapi musim kemarau panjang yang mengakibatkan kekeringan di berbagai daerah, Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, sebelumnya telah membuat himbauan massal agar umat Islam melaksanakan sholat istisqa. Beberapa daerah yang diinisiasi oleh Kanwil Kementerian Agama provinsi pun telah melaksanakan shalat istisqa. (*)