Jakarta – Dosen Jurusan Filsafat, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Indonesia, Rocky Gerung belakangan ini mengeluarkan ungkapan kontroversial berbunyi “kitab suci itu fiksi” di salah satu televisi Swasta Tanah Air. Ucapan Rocky tersebut sontak memunculkan kegaduhan di masyarakat, bahkan beberapa kalangan melaporkan Rocky ke Polda Metro Jaya. Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Buya Zainut Tauhid Sa’adi mengatakan MUI sampai saat ini masih mendalami dan mempelajari kasus ini.
“Itu berat dan sensitif karena itu kan harus didalami. Sensitif saya kira perkataan dengan kitab suci yang berkaitan dengan keyakinan orang. Perlu melakukan pendalaman terhadap masalah itu seperti yang dimaksud Rocky. Kami ingin mendalami dahulu,” ucap Buya Zainut Kamis (12/04) seperti dimuat Detik.com.
Buya Zainut mengatakan, MUI akan mendiskusikan terlebih dahulu masalah ini dengan pihak terkait, khususnya pihak-pihak yang hadir dalam acara di televisi tersebut.
“Kami masih ingin mendengarkan banyak pihak apa yang terjadi di acara itu. Mudah-mudahan tidak ada polemik berkepanjangan. MUI belum membaca secara utuh jadi belum bisa memberikan pendapat lebih jauh,” katanya.
Terkait Al-Qur`an yang diyakini umat Islam, Zainut mengaskan bahwa Al-Qur`an bukan karya fiksi. Kitab ini berasal dari Allah SWT yang diturunkan melalui Nabi Muhammad SAW.
Sejalan dengan Buya Zainut, Buya Yunahar Ilyas yang juga Wakil Ketua Umum MUI Pusat menerangkan, Al-Qur`an jauh dari kata fiksi.
“Kalau Bahasa Al-Qur`an semuanya itu adalah firman dan wahyu. Jadi tidak ada yang fiksi,” ungkap Buya Yunahar di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Kamis (12/4) seperti diberitakan CNNIndonesia.com.
“Kalau menurut muslim, Al-Qur`an itu bukan fiksi tapi itu adalah wahyu Allah, Kalamullah yang jauh dari kata fiksi,” paparnya. (Azhar)