Majelis Ulama Indonesia siang tadi (9/3) menerima kunjungan Rektor Universitas Negeri Syam, Syeikh Syarif Adnan al-Sawwaf. Mewakili MUI, KH Muhyiddin Junaidi selaku ketua bidang hubungan internasional MUI, menyambut kunjungan tersebut dan memperkenalkan MUI sebagai lembaga yang menaungi ormas-ormas Islam di Indonesia.
Dalam kunjungannya, Syeikh Syarif al-Sawwaf mengapresiasi keberadaan MUI yang berperan menyatukan umat Islam Indonesia, di saat banyak muslim di negara lain yang terpecah belah dan mudah diadu domba.
Dalam penuturannya, Syeikh al-Sawwaf bercerita bahwa di negaranya juga ada lembaga sejenis, bernama Ittihad Ulama Bilad al-Syam. Sayang, pembentukannya agak terlambat, karena sudah menjelang krisis.
Sementara itu, kepada Syeikh al-Sawwaf, KH Muhyiddin sempat menanyakan tentang apa yang bisa dibantu oleh Indonesia untuk Suriah.
Menjawab pertanyaan tersebut, Syeikh al-Sawwaf mengatakan agar berusaha membendung berita hoax tentang Suriah dan meneliti lembaga donasi yang mengaku akan menyalurkan ke Suriah, “Donasi kepada lembaga yang tidak kredibel dan bereputasi baik hanya akan membahayakan rakyat Suriah”, ujarnya.
Sebelum kunjungan berakhir, KH Muhyiddin menyampaikan rencananya untuk mengundang Syeikh al-Sawwaf pada konferensi internasional yang akan dihadiri presiden dan 50 ulama dunia, tentang Islam moderat, pada bulan Mei di Bogor, untuk bercerita tentang kondisi di Suriah yang sebenarnya.
Mendengar tawaran tersebut Syeikh al-Sawwaf balik mengundang MUI untuk datang ke Suriah, “Anda harus melihat Suriah secara langsung, sebelum menyelenggarakan acara yang akan membahas Suriah”, katanya.
Pertemuan berlangsung selama satu jam, dan diakhiri dengan saling bertukar hadiah, Syeikh al-Sawwaf memberi Jubah Khas Suriah untuk KH Muhyiddin, dan KH Muhyiddin memberi cinderamata MUI kepada al-Sawwaf.
Sebelum melepas al-Sawwaf, KH Muhyiddin menyatakan, “Kunjungan Anda ke Indonesia menunjukkan keseriusan untuk bekerjasama, dan kunjungan Anda kesini juga menunjukkan bahwa Suriah semakin membaik”.