JAKARTA- Lembaga Seni Budaya dan Peradaban Islam (LSBPI) Majelis Ulama Indonesia kembali menggelar kegiatan Islamic Acting Literacy. Pelatihan itu digelar di Pesantren Tahfidz Quran Pondok Bambu, Parung Bogor (9/9/2023) siang.
Ketua Panitia Pelatihan, Ahmad Faisal menyampaikan, pelatihan ini adalah bentuk inisiasi untuk mentrasformasikan ilmu dan pengalaman bidang kesenian di lingkungan santri atauremaja Muslim.
Sejauh ini, kata dia, pihaknya melihat pesantren-pesantren yang tersebar di pelbagai daerah di Indonesia pada umumnya tidak memberikan pelatihan seputar dunia perfilman atau act performance.
“Anak-anak perlu didorong karena memang di pesantren-pesantren pada umumnya tidak diajarkan, padahal anak remaja sedang bagus-bagusnya berkesenian,” kata dia dalam pembukaan Islamic Acting Literacy.
Menurut Faisal, pelatihan yang digelar dengan bekerja sama dengan Pesantren Tahfidz menjadi kolaborasi yang baik dalam membentuk pribadi remaja muslim saat ini.
Dia melihat potensi kesenian yang dimiliki santri cukup besar. Menjadikan pesantren sebagai tempat pelatihan sebagai ruang untuk menggali potensi mereka dengan baik.
Alhasil, di satu sisi santri adalah seorang tahfiz/penghafal Alquran, mereka juga bisa menguasai dan memhami peran kesenian islami dalam perak dakwah Islam ke depan.
“Jadi mereka sudah punya dasar-dasar keislaman, kita lengkapi dan kita berikan literasi kesenian ini di bidang seni peran dan seni penulisan kreatif. Mereka punya potensi seni, sehingga perlu kita imbangi,” jelasnya.
Kegiatan ini digelar bersama santri dengan memberikan tiga pokok pelatihan di dalamnya, yaitu pelatihan akting, pelatihan penulisan kreatif, dan pendalaman hakikat akting.
Faisal berharap, pelatihan ini dapat mencetak seniman Muslim dari tanah air yang memberikan sumbangsi bagi keberlanjutan dakwah Islam.
“Harapan saya akan muncul seniman-seniman muslim Indonesia yang berskala internasional dari generasi muda kita ini,” harap dia. (A Fahrur Rozi, ed: Nashih)