Oleh: Dr Agus Hermanto, MHI, pengurus Komisi Penelitian MUI Lampung
(الخطبة الأولى)
السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالهُدَى وَدِيْنِ الحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ المُشْرِكُوْنَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإِلهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.أَمَّا بَعْدُ
فَيَا عِبَادَ اللهِ! أُوْصِى نَفْسِى وَأَنْتُمْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ, إِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم}، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَآ أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ.
Ma’asyiral muslimin Rahimakumullah!
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, pada kesempatan Jumat ini kita masih diberikan anugerah oleh Allah berupa kesehatan, sehingga kita mampu menjalankan kewajiban kita sebagai seorang mukmin, yaitu menjalankan shalat Jumat di siang hari ini.
Shalawat dan salah senantiasa terlimpahkan kepada baginda rasulullah Muhammad saw., sang pembawa risalah, yang menunjukkan kepada jalan yang lurus, dan semoga kita semua kelak mendapatkan syafa’at dan pertolongannya di akhir nanti, amin ya rabbal alamin.
Jama’atal mushalluun rahimakumullah!
Untuk itu, mari kita bersama-sama meningkatkan iman dan Islam kita, hingga kita dapat beribadah dengan khusuk untuk menggapai ridha Allah dan didudukkan sebagai orang yang bertaqwa. Taqwa adalah menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, dengan penuh kesadaran bahwa apa yang diperintahkan Allah adalah maslahat bagi kita semua, sedangkan apa yang dilarang-Nya adalah kemudharatan bagi kita semua jika kita jalani dalam kehidupan sehari-hari kita.
Hadirin shalat Jumat yang berbhagia!
Bumi merupakan salah satu planet dari bagian tata surya yang berada dalam bagian dari galaksi Bima Sakti. Bumi juga merupakan planet terestial, yaitu planet yang memiliki jarak dekat dengan matahari, seperti planet Markurius, Venus dan Mars. Selain itu, bumi termasuk planet karang yang berarti struktur lapisannya, sebagaian besar terdiri atas bebatuan, tidak seperti planet Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus, yang sebagian besar permukaan planetnya terdiri atas gas yang terkompresi. Dari uraian ini dapat kita pastikan bahwa bumi adalah sumber air, selain juga berisi segala isinya yang lain yang terdiri dari beberapa benda lainnya.
Salah satu penegasan yang dalam pandangan Islam yang sangat penting adalah bahwa langit dan bumi serta apa yang ada di dalamnya adalah fenomena alam diciptakan oleh Allah SWT sedangkan alam semesta tidaklah terjadi dengan sendirinya. Selain itu, langit dan bumi diciptakan oleh Allah dengan pengetahuan yang benar oleh yang Maha Mengetahui dalam waktu yang telah ditentukan bukan waktu yang tak terbatas.
Bumi yang kita miliki memiliki permukaan yang tidak rata seperti halnya sebuah meja, baik di bagian daratan maupun di bagian lautan dasar. Ketinggian dan permukaan laut memiliki variasi yang tidak sama antara yang satu dengan lainnya. Penciptaan jagat raya ini diprediksikan memiliki proses yang cukup lama, namun demikan, sesungguhnya penciptaan alam semesta ini hanyalah Allah yang tahu. Dan tidak ada satu makhluk pun yang mengetahui atas penciptaan-Nya. Manusia hanya dapat memahami dari sisi ilmiah dengan bukti-bukti nyata hingga mampu mengilustrasikan penciptaan langit dan bumi dari pedoman Alquran sebagai pedoman.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah!
Allah SWT menciptakan alam semesta, langit, bumi, dan secara khusus menciptakan segala perangkat yang ada di dalamnya dalam waktu dua masa. Sebab, tanpa adanya sarana-sarana tersebut sangat mustahil jika makhluk hidup akan senantiasa ada di dalamnya. Allah SWT berfirman dalam Alquran surat al-Fushilat ayat 9-10, sebagaimana berikut:
قُلْ اَىِٕنَّكُمْ لَتَكْفُرُوْنَ بِالَّذِيْ خَلَقَ الْاَرْضَ فِيْ يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُوْنَ لَهٗٓ اَنْدَادًا ۗذٰلِكَ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ ۚ وَجَعَلَ فِيْهَا رَوَاسِيَ مِنْ فَوْقِهَا وَبٰرَكَ فِيْهَا وَقَدَّرَ فِيْهَآ اَقْوَاتَهَا فِيْٓ اَرْبَعَةِ اَيَّامٍۗ سَوَاۤءً لِّلسَّاۤىِٕلِيْنَ
Artinya: “Katakanlah, “Pantaskah kamu ingkar kepada Tuhan yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan pula sekutu-sekutu bagi-Nya? Itulah Tuhan seluruh alam. Dan Dia ciptakan padanya gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dan kemudian Dia berkahi, dan Dia tentukan makanan-makanan (bagi penghuni)nya dalam empat masa, memadai untuk (memenuhi kebutuhan) mereka yang memerlukannya.” (QS. al-Fusilat: 9-10).
Dalam konteks ini, ada beberapa prasyarat yang harus dipenuhi dalam kehidupan ini, diantaranya adalah air, tanpa adanya air, maka mustahil manusia dan seluruh makhluk akan dapat hidup. Sebagaimana dijelaskan dalam surat al-Anbiya ayat 30, sebagaimana berikut:
اَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اَنَّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنٰهُمَاۗ وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاۤءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّۗ اَفَلَا يُؤْمِنُوْنَ
Artinya: “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulunya menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya; dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal dari air; maka mengapa mereka tidak beriman?” (QS. al-Anbiya: 30).
Dalam ayat lain Allah swt,. Juga berfirman surat al-Nur ayat 45, sebagaimana berikut:
وَاللّٰهُ خَلَقَ كُلَّ دَاۤبَّةٍ مِّنْ مَّاۤءٍۚ فَمِنْهُمْ مَّنْ يَّمْشِيْ عَلٰى بَطْنِهٖۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّمْشِيْ عَلٰى رِجْلَيْنِۚ وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّمْشِيْ عَلٰٓى اَرْبَعٍۗ يَخْلُقُ اللّٰهُ مَا يَشَاۤءُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya; “Dan Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. al-Nur: 45).
Ayat ini menjelaskan betapa mulianya Allah, yang telah menciptakan langit dan bumi yang pada mulanya satu kesatuan sebelum dipisahkan, sebagaimana dalam penciptaan bumi, pada awalnya air dan gas menjadi hal yang harus ada dalam unsur penciptaannya. Sebagaimana dijelaskan dalam surat al-Hud ayat 7:
وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ وَّكَانَ عَرْشُهٗ عَلَى الْمَاۤءِ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا ۗوَلَىِٕنْ قُلْتَ اِنَّكُمْ مَّبْعُوْثُوْنَ مِنْۢ بَعْدِ الْمَوْتِ لَيَقُوْلَنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ هٰذَٓا اِلَّا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ
Artinya: “Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan ‘Arsy-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya. Jika engkau berkata (kepada penduduk Mekah), “Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan setelah mati,” niscaya orang kafir itu akan berkata, “Ini hanyalah sihir yang nyata.” (QS. al-Hud: 7).
Begitu pentingnya air dalam kehidupan dan penciptaan mahluk yang ada di alam raya, sehingga Allah berfirman dalam surat al-Furqan ayat 54. Begitu juga penciptaan manusia dari air, sebagaimana dijelaskan dalam surat al-Thariq ayat 6-7, sebagaimana berikut:
خُلِقَ مِنْ مَّاۤءٍ دَافِقٍۙ يَّخْرُجُ مِنْۢ بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَاۤىِٕبِۗ
Artinya: “Dia diciptakan dari air (mani) yang terpancar, yang keluar dari antara tulang punggung (sulbi) dan tulang dada” (Qs. al-Thariq: 6-7).
Allah pula menyediakan segala makanan bagi kehidupan ini, sebagaimana buah-buahan dan sumber makanan lainnya dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup di dalam bumi ini. Allah berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 22, sebagaimana berikut:
الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ فِرَاشًا وَّالسَّمَاۤءَ بِنَاۤءً ۖوَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۚ فَلَا تَجْعَلُوْا لِلّٰهِ اَنْدَادًا وَّاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Artinya: “(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (QS. al-Baqarah: 22).
Sebagaimana banyak diceritakan tentang penciptaan langit dan bumi dalam surat al-A’raf ayat 54, surat al-Baqarah ayat 29, begitu juga tentang kekuasaan Allah yang menurunkan hujan dari langit dalam surat al-An’am ayat 99, Allah menjelaskan bahwa diciptakan tumbuhan berdasarkan pada usnur air, hingga dapat tumbuh dan berkembang, dan Allah menciptakan segalanya tersebut tidak secara sekaligus, melainkan secara beransur-ansur secara evolusi. Proses evolusi tersebut terjadi pada segala kehidupan di bumi ini, baik manusia, tumbuhan, hewan, mikroba dan segala kehidupannya.
Sedangkan Allah menerangkan tentang penciptaan manusia dalam surat al-Nahl ayat 14, dalam ayat inilah Allah menerangkan bahwa penciptaan manusia secara bertahap.
Jama’atul Mushalliin Rahimakumullah!
Dalam ayat lain secara detail diungkapkan dalam firman Allah secara detail, yaitu dalam surat al-Mukminun ayat 12-14, ayat ini menjelaskan bahwa penciptaan mansuia dari sari pati tanah. Tidaklah manusia diciptakan secara tiba-tiba, melainkan juga diciptakan secara proses yang bertahap, dan begitulah ketika manusia dilahirkan, ia mengalami tahapan demi tahapan untuk menjadi dewasa dan mampu melakukan kewajibannya sebagai hamba Allah. Sebagaimana dijelaskan dalam surat al-Rum ayat 54. Ayat ini menceritakan tentang proses penciptaan dan tumbuh kembangnya manusia dari Rahim, bayi, hingga tumbuh berkembang menjadi dewasa, tua dan sampai meninggal.
Begitulam kehidupan manusia, yang mana tugas manusia tidak hanya menjadi hamba Allah yaitu ibadah saja, melainkan juga bertugas sebagai khalifah, sebagaiman dijelaskan dalam surat al-Dzuriat ayat 56, yaitu:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. al-Dzuriat: 56).
Salah satu kehormatan kepada manusia yang telah diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah Allah yang tugas itu tidak diberikan kepada para Malaikat sebagai makhluk Allah yang mulia di sisinya. Namun demikian, bahwa Allah tidaklah menciptakan sesuatu yang sia-sia dan Allah sangat mengerti atas tugas manusia di muka bumi ini. Allah berfirman dalam surat al-Mukminun ayat 115, sebagaimana berikut:
اَفَحَسِبْتُمْ اَنَّمَا خَلَقْنٰكُمْ عَبَثًا وَّاَنَّكُمْ اِلَيْنَا لَا تُرْجَعُوْنَ
Artinya: “Maka apakah kamu mengira, bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. al-Mikminun: 115).
Allah memerintahkan kita untuk merenungi segala ciptaan-Nya, begitu juga penciptaan siang dan malam. Sebagaimana firmannya dalam surat Ali Imron ayat 190, sebagaimana berikut:
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,” (QS. Ali Imron: 190).
Begitu besarnya keagungan Allah, sehingga Allah jadikan segalanya, hingga bumi berputar sesuai porosnya, tanpa bertabrakan dengan benda-beda langit lainnya. Allah berfirman dalam surat Gafir ayat 64, sebagaimana berikut:
اَللّٰهُ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ قَرَارًا وَّالسَّمَاۤءَ بِنَاۤءً وَّصَوَّرَكُمْ فَاَحْسَنَ صُوَرَكُمْ وَرَزَقَكُمْ مِّنَ الطَّيِّبٰتِ ۗذٰلِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمْ ۚ فَتَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ
Artinya: “Allah-lah yang menjadikan bumi untukmu sebagai tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentukmu lalu memperindah rupamu serta memberimu rezeki dari yang baik-baik. Demikianlah Allah, Tuhanmu, Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam.” (QS. Ghafir: 64).
Begitu dahsyatnya Allah menciptakan suhu yang ada di bumi, dengan segala perangkat yang begitu canggih, sehingga tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas, meskipun Allah telah menciptakan pada wilayah tertentu suhu udara yang dingin, namun juga Allah berikan kekuatan tubuh pada setiap kehidupan yang hidup di dalamnya. Dengan seperti itulah penghuni bumi akan nyaman dan aman. Allah SWT berfirman dalam surat Fusilat ayat 12, sebagaimana berikut:
فَقَضٰىهُنَّ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ فِيْ يَوْمَيْنِ وَاَوْحٰى فِيْ كُلِّ سَمَاۤءٍ اَمْرَهَا ۗوَزَيَّنَّا السَّمَاۤءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيْحَۖ وَحِفْظًا ۗذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِ
Artinya: “Lalu diciptakan-Nya tujuh langit dalam dua masa dan pada setiap langit Dia mewahyukan urusan masing-masing. Kemudian langit yang dekat (dengan bumi), Kami hiasi dengan bintang-bintang, dan (Kami ciptakan itu) untuk memelihara. Demikianlah ketentuan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.” (QS. al-Fusilat: 12).
Begitulah Allah menciptakan segala kehidupan di langit dan di bumi sesuai dengan fungsinya. Bahkan Allah ciptakan gunung-gunung yang dengannya bumi tidak mengalami keruntuhan, karena bumi diciptakan oleh Allah sebagai penyeimbangnya, sebagaimana firman Allah dalam surat al-Naml ayat 88. Bumi diciptakan oleh Allah sebagai tempat yang paling nyaman bagi manusia, tidak ada planet yang dapat di tempati manusia paling nyaman selain bumi, yang mampu bertahan ratusan juta tahun hidup di dalam bumi, dengan segala kenikmatan sumber daya alam yang dimilikinya. Bumi memiliki segala makanan dan minuman serta buah-buahan yang dapat dinikmati, sebagaiman firman Allah SWT surat al-Baqarah ayat 22.
الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ فِرَاشًا وَّالسَّمَاۤءَ بِنَاۤءً ۖوَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۚ فَلَا تَجْعَلُوْا لِلّٰهِ اَنْدَادًا وَّاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Artinya: “(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (QS. al-Baqarah: 22).
Allah menciptakan bumi dengan segala karunia yang dapat dinikmati oleh seluruh makhluk, seperti proses fotosintesis dapat menghasilkan karbohidrat, protein dan lemak nabati. Allah SWT berfirman dalam surat al-An’am ayat 142 sebagaimana berikut:
الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ فِرَاشًا وَّالسَّمَاۤءَ بِنَاۤءً ۖوَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۚ فَلَا تَجْعَلُوْا لِلّٰهِ اَنْدَادًا وَّاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
Artinya: “(Dialah) yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia hasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untukmu. Karena itu janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” (QS. al-An’am: 142).
Dalam ayat lain Allah juga berfirman, dalam surat al-Nahl ayat 508, dan dengan segala kenikmatan tersebutlah, Allah tidak melakukan kedhaliman untuk hamba-Nya, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat an-Nur ayat 45, tidak hanya makanan dari buah-buahan, melainkan juga dari hewan-hewan. Firman Allah dalam surat ali Imron ayat 24-25. Daratan dan lautan yang menjadi tempat habitat bagi kehidupan, sebagaiman firman Allah dalam surat Yunus ayat 22.
Ma’asyiral Muslimiin Rahimakumullah!
Dari segala kehidupan yang ada di alam jagat raya ini, air merupakan bagian yang sangat esensial dalam kehidupan, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah surat al-Hajj ayat 5, air yang banyak tersebut tersimpan di bumi, dan dapat dimanfaatkan sebagaiman fungsinya, firman Allah SWT dalam surat al-Mukminun ayat 18. Begitulah Allah jadikan segala gunung-gunung sebagai penyeimbang bumi ini, sebagaimana firman Allah dalam surat al-Nahl ayat 15 dan surat al-Naml ayat 88 kemudian surat Luqman ayat 10, Allah juga menjabarkan peran gunung sebagai pasak, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-Naba ayat 7.
Maka sangat mustahil jika manusia berpikir bahwa alam ini ada dengan sendirinya, padahal manusia dianugerah i akal pikiran yang sehat untuk berpikir dan memikirkan atas apa yang dianugerah kan kepadanya dari buah-buahan dan segala maknan yang ada di dalam kandungan bumi atau di atasn buminya. Allah berfirman dalam surat Ali Imrom ayat 190-191.
Jama’atal mushalliin rahimakumullah!
Maka daripada itu, mari kita bersama-sama menggunakan akal sehat kita agar kita senantiasa mempu berpikir yang jernih, bersyukur atas segala anugerah Allah, hingga menjadi orang yang berjalan di atas buminya Allah ini dengan cara yang mulia, karena sesungguhnya kita diciptakan sebagai hamba yang mulia, selain itu juga kita memohon kepada Allah yang menguasai alam semesta ini, agar kita terjaga dan mampu menjaga dan melestarikannya, amin ya rabbal alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ
(الخطبة الثانية)
الحَمْدُ ِللهِ الَّذِى تَتِمُّ الصَّالِحَاتِ , وَأَشْهَدُ أَنْ لا إِلهَ إِلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ , اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ,
فَيَا عِبَادَ اللهِ! أُوْصِى نَفْسِى وَأَنْتُمْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ, إِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ ، وَثَنَّى بِمَلاَئِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ ، فَقَالَ تَعَالَى وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا ، تَنْبِيْهًا لَنَا وَتَعْلِيْمًا ، وَتَشْرِيْفًا لِنَبِيِّهِ وَتَعْلِيْمًا “إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَااَّلذِيْنَ آمَنُوْ ا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا”
اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وعلى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ الأحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَقَاضِيْ الحَاجَاتِ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ ,
اللّهُمَّ لا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لايَخَافُكَ وَلا يَرْحَمُنَا , اللّهُمَّ انْصُرِ المُجَاهِدِيْنَ الَّذِيْنَ يُجَاهِدُوْنَ فِي سَبِيْلِكَ فِي كُلِّ زَمَانٍ وَمَكَانٍ, اللّهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ دِيْنَكَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ دِيْنَكَ ,
اللّهُمَّ أَعِزَّ الإسْلامَ وَالمُسْلِمِيْنَ وَأَذِّلَّ الشِّرْكَ وَالمُشْرِكِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَانْصُرْ عِبَادَكَ المُؤْمِنِيْنَ,
اللّهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هَذَا الشَّهْرِ المُبَارَكِ مِنَ السُّعَدَاءِ المَقْبُوْلِيْنَ وَ لاَ تَجْعَلْنَا اللّهُمَّ مِنَ الأَشْقِيَاءِ المَرْدُوْدِيْنَ,
اللَّهُمَّ إِنِّا نعُوذُبِكَ مِنْ البَرَصِ، وَالجُنُونِ، وَالجُذَامِ، وَمِنْ سَيِّءِ الأَسْقَامِ تَحَصَّنَا بِذِى الْعزَّةِ وَالْجَبَرُوْتِ وَاعَتَصَمْنَا بِرَبِّ الْمَلَكُوْتِ وَتَوَكَّلْنَا عَلَى الْحَيِّ الَّذِى لاَ يَمُوْتُ
اللّهُمَّ اصْرِفْ عَنَّا هَذا الْوَبَاءَ وَقِنَا شَرَّ الرَّدَى وَنَجِّنَا مِنَ الطَّعْنِ والطَّاعُوْنِ وَالْبَلاَءِ بِلُطْفِكَ يَا لَطِيفُ يَا خَبِيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ رَبَّنَا لاتُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّاب رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ اللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإحْسَانِ وَاِيْتَآءِ ذِيْ القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالمُنْكَرِ وَالبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا اللهَ العَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكَمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.