JAKARTA, MUI.OR.ID — Belakangan ini kondisi di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya sangat mengkhawatirkan karena adanya polusi udara yang sangat tinggi.
Polusi udara tersebut sangat membahayakan kesehatan karena dapat menyebabkan sejumlah penyakit di antaranya sesak napas, asma hingga partikel atau polutan yang bisa masuk ke paru-paru manusia.
Menanggapi itu, Sekretaris Komisi Ukhwah MUI KH Saeful Bahri mengatakan bahwa kejadian ini berdasarkan istilah Al-Qur’an tidak terlepas dari ulah tangan-tangan manusia.
“Jadi semua kerusakan yang terjadi di darat maupun lautan itu akibat ulah manusia. Allah sengaja melimpahkan akibat,” katanya saat menyampaikan kultum di Masjid MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (31/8/2023).
Kiai Saeful Bahri menerangkan, akibat yang diberikan itu dalam rangka Allah ingin mengingatkan dan menyadarkan hambanya untuk kembali ke jalan yang benar.
Sebagaimana Allah berfirman dalam Qs Ar-Rum ayat 41:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).
“Salah satu upaya dalam Islam itu sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang diajarkan kepada kita mengantisipasi alam semesta ini dengan menanam pohon,” ucapnya.
Hal ini juga diperkuat dalam sebuah hadist yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW juga mengajurkan umatnya agar menanam pohon.
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا إِلاَّ كَانَ مَا أُكِلَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً وَ مَا سُرِقَ مِنْهُ لَهُ صَدَقَةً وَ مَا أَكَلَتِ الطَّيْرُ فَهُوَ لَهُ صَدَقَةً وَ لاَ يَرْزَؤُهُ أَحَدٌ إِلاَّ كَانَ لَهُ صَدَقَةً (رواه مسلم)
“Tidaklah seorang muslim menanam suatu pohon melainkan apa yang dimakan dari tanaman itu sebagai sedekah baginya, dan apa yang dicuri dari tanaman tersebut sebagai sedekah baginya dan tidaklah kepunyaan seorang itu dikurangi melainkan menjadi sedekah baginya.” (HR. Muslim)
Karena dengan menanam pohon, bisa menjadi sedekah. Hal ini juga tidak terlepas dari manfaat yang diberikan oleh pohon yang dapat dinikmati bukan hanya oleh manusia, tapi juga oleh hewan.
“Bahkan, Imam Muslim menyampaikan bahwa sedekahnya itu jariyah yang akan terus mengalir pahalanya. Apakah itu dalam bentuk buah-buahan, oksigen, atau kerindangan yang dihasilkan dan dinikmati oleh banyak orang,” ungkapnya.
Oleh karena itu, ia mengajak agar umat Islam menanam pohon sebagai upaya untuk menanggulangi bahaya polusi udara yang telah terjadi belakangan ini.
“Dan itu semua menjadi sedekah jariyah. Saya kira kesempatan kita, umat Islam khususnya di samping itu berpahala jariyah, tapi disisi lain untuk menjaga lingkungan,” ujarnya.
Apabila lingkungan sekitar banyak ditanami oleh pohon, ia berharap dapat menghasilkan lingkungan yang baik, bersih, dan lestari serta memberikan kebaikan bagi orang lain.
(Junaidi, Sadam/Din)