JAKARTA– Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Bintang Darmawati mengapresiasi Komisi Perempuan, Remaja dan Keluarga (KPRK) MUI atas komitmennya mewujudkan perlindungan anak dan perempuan.
Hal ini disampaikannya saat membuka Roadshow Pondok Pesantren yang digelar oleh KPRK MUI di Pondok Pesantren Mahasina, Kota Bekasi, Jawa Barat, Ahad (20/8/2023).
“Terimakasih kepada KPRK MUI Pusat atas komitmennya mewujudkan perlindungan perempuan dan anak Indonesia,” ujarnya yang hadir secara virtual.
Dia menyampaikan, pada kegiatan yang melibatkan para tokoh ini diharapkan dapat memberikan perlindungan di lingkungan pendidikan yang baik dan aman.
Selain itu, ia juga menyampaikan harapan agar pondok pesantren bisa terus ramah terhadap anak. Sehingga, para santri bisa betah belajar, khusyu’ dalam beribadah, serta belajar secara tekun agar menjadi generasi bangsa yang unggul.
“Santri juga diharapkan dapat menjadi agen anti kekerasan. Kegiatan ini menjadi media sosialisasi anti kekerasan dan komitmen pemenuhan hak anak,” kata dia.
Menteri PPPA mengatakan, anak-anak Indonesia memiliki arti yang besar sebagai penentu arah bangsa ini. Sebab, mereka akan menjadi generasi penerus bangsa.
“Tentunya harapan kita semua bahwa pondok pesantren dapat memenuhi kebutuhan dan hak anak selama pendidikan, terutama tanpa kekerasan dan diskriminasi,” ucapnya.
Menteri PPPA menegaskan, keberadaan anak-anak khususnya yang berada di pondok pesantren harus terjamin dari segala bentuk kekerasan. Meskipun belakangan masih ada laporan kekerasan anak.
“Anak-anak harus mendapatkan hak yang nyaman dan fasilitas keagamaan yang baik. Kekerasan adalah kejahatan dan diskriminasi yang tidak boleh dilakukan pada siapapun, khususnya pada anak,” ungkapnya.
“Korban kekerasan bisa depresi dan terkena efek panjang yang berdampak pada masa depan mereka,” tuturnya.
(Sadam/Azhar)