Oleh: Dr Yanuardi Syukur, pengurus Komisi HLNKI MUI dan penulis aktif MUIDigital
Majelis Ulama Indonesia memiliki misi untuk menggerakkan kepemimpinan dan kelembagaan umat secara efektif dengan menjadikan ulama sebagai panutan atau qudwah hasanah. Salah satu panutan tersebut dalam konteks hubungan luar negeri adalah panutan dalam menciptakan perdamaian global.
Orientasi duwaliyah
Sejauh ini, Majelis Ulama Inonesia telah turut aktif dalam menciptakan perdamaian di tingkat nasional dan internasional. Orientasi perkhidmatan MUI yang nomor 9 adalah duwaliyah, yakni menjadikan MUI sebagai wadah perkhidmatan yang menyadari dirinya sebagai anggota masyarakat dunia yang ikut aktif memperjuangkan perdamaian dan tatanan dunia sesuai dengan ajaran Islam.
Dalam menciptakan perdamaian dunia, MUI mengambil posisi sebagai wadah silaturahmi para ulama, zuama dan cendekiawan Muslim dari berbagai kelompok umat Islam. Dalam konteks ini, peran perdamaian MUI di tingkat global adalah bagian dari silaturahmi gagasan yang mewujud pada program kerja yang berorientasi pada perdamaian dunia.
Orientasi duwaliyah meniscayakan peran aktif MUI dalam berbagai inisiatif perdamaian dengan para pihak. Kehadiran MUI dalam berbagai konferensi internasional, FGD, workshop, seminar–baik yang digelar oleh MUI atau institusi lainnya–adalah bagian dalam merawat perdamaian. Faktor keberlanjutan dan sinergi antarkomisi, badan, atau lembaga di lingkungan juga tidak kalah penting sebagai gerakan bersama untuk menciptakan perdamain.
RSIH: Kolaborasi nasional dan internasional
Pada Kamis 10 Agustus 2023, Majelis Ulama Indonesia kedatangan tamu dari The Art of Living, sebuah LSM berbasis kemanusiaan dan pendidikan yang didirikan oleh guru yoga dan pemimpin spiritual India Sri Sri Ravi Shankar pada 1981. Dalam pertemuan yang dijamu oleh Ketua MUI Bidang HLNKI Sudarnoto A Hakim dan Ketua Komisi HLNKI Bunyan Saptomo, Direktur The Art of Living, Mr Gautam Vig menjelaskan tentang visi dan kerja-kerja kemanusiaan global di 180 negara, termasuk untuk pengungsi Palestina.
Sejauh ini, program pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Hebron (RSIH) MUI telah mendapatkan donasi yang menggembirakan dari para pihak, namun belum mencukupi untuk penyelesaian RSIH. Salah satu gagasan dari pertemuan tersebut adalah kemungkinan kolaborasi antara MUI, dalam hal ini panitia pembangunan RSIH yang diketuai Ketua MUI Bidang HLNKI Sudarnoto Abdul Hakim dengan The Art of Living, India.
Gagasan kolaborasi tersebut bisa disebut sebagai ‘gerakan bersama’ untuk membantu masyarakat Palestina. Tujuan paling utamanya adalah bagaimana pelayanan kesehatan, wabilkhusus ‘trauma center’, dapat segera selesai dan dapat digunakan oleh masyarakat Palestina yang saat ini masih terjajah. The Art of Living sendiri memiliki berbagai program seperti ‘trauma relief’ untuk anak-anak Irak pasca invasi AS pada 19 Maret 2003.
Atau, jika ditarik lebih luas, maka akselerasi pembangunan RSIH dapat disinergikan oleh MUI dengan berbagai organisasi internasional bervisi sama untuk Palestina. Jadi, The Art of Living menjadi satu dari sekian kolaborasi internasional MUI untuk penyelesaian pembangunan RSIH. Penyelesaian RSIH jika skema ini digunakan, maka bisa disebut sebagai solusi ‘kolaborasi nasional’ (first-track collaboration; MUI dengan lembaga-lembaga filantropi dalam negeri) dan ‘kolaborasi internasional’ (second-track collaboration; MUI dengan lembaga-lembaga kemanusiaan luar negeri) untuk Palestina.
Sinergi dan kolaborasi
Pintu kolaborasi internasional MUI sesungguhnya teramat banyak, baik yang telah dilakukan secara organisasi maupun secara personal. Kedua jalur tersebut sesungguhnya dapat saling melengkapi. Untuk itu, diperlukan keberlanjutan setelah pintu terbuka melalui silaturahmi, kunjungan, atau kontak-kontak personal dengan asumsi bahwa ‘diplomasi’ tidak hanya berhenti pada satu jalur, atau satu cara; sebaliknya bisa secara formal dan informal.
Dalam konteks ini, sinergi internal dan kolaborasi eksternal sangat dibutuhkan. Berbagai kegiatan internasional MUI perlu terus dilanjutkan dalam berbagai variasi program. Langkah-langkah sinergi dan kolaborasi dapat diperkuat oleh Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional sebagai komisi khusus untuk itu.
Kita berharap perkhidmatan berorientasi duwaliyah MUI dapat terus meningkat dan menjangkau banyak pihak. Apalagi Indonesia saat ini terus maju dan dipercaya masyarakat dunia untuk menjadi solusi bagi berbagai problematika dunia global.
Taging: peran mui, kontribusi mui, majelis ulama indonesia, peran internasional mui, peran dunia mui, mui perdamaian dunia