Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama Komenterian Komunikasi dan Informatika (Kemkminfo) mengadakan Forum Dialog dan Literasi Media bertema Bijak Bermedia Sosial di Hotel Senyiur, Samarinda, Kalimantan Timur Kamis (23/11).
Dialog ini merupakan kerjasama Kominfo dan forum agama menyebarkan literasi media sosial di enam belas provinsi.
Sebelumnya, di tempat yang sama, Kominfo telah mengadakan acara serupa bersama forum agama Hindu.
Saat membuka acara, Ketua MUI Kaltim KH. Hamri Haz menyampaikan sikapnya mengenai kondisi medsos dalam kehidupaan saat ini.
“Sebagai media canggih di era teknologi, MUI menyadari betapa Medsos juga juga banyak konten negatifnya, ” katanya.
Karena itu, fatwa MUI kemudian, lanjut Kiai Hamri, banyak memberikan catatan negatif terhadap penggunaan medsos. Maka medsos harus diwaspadai khususnya bagi generasi muda.
Kiai Hamri juga menyoroti segi positif alat bemedsos yang meringankan proses belajar agama sekarang ini.
“Dengan satu alat, tiga puluh juz Al Quran dan Kutubus Sittah masuk di telepon genggam, ” tambahnya.
Sementara Nurlaeli, Kasubdit Media Online Kominfo menguatkan penyampaian Kiai Hamri.
Menurutnya, meskipun sampai Juli 2017 Kominfo sudah memblokir 6000 situs negatif, namun hal tersebut tidak ada artinya bila tidak muncul kesadaran dari sendiri.
Guna memunculkan kesadaran tersebut, tuturnya, didakanlah dialig literasi media sosial seperti ini.
“Kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan generasi muda yang optomis serta menjadi pengguna media sosial yang bertanggung jawab, ” pungkasnya. (Azhar) )