muisumut.com, Mandailing Natal – Kabid Infokom MUI Sumatera Utara, Dr. H. Akmaluddin Syahputra, M.Hum, beserta tim infokom mengunjungi Kantor MUI Mandailing Natal yang berada di Parbangunan, Panyabungan, Kab. Mandailing Natal, Sumatera Utara, Senin (31/1).
Kedatangan ini disambut hangat oleh Ketua Umum MUI Kabupaten Mandailing Natal, H. Muhammad Nasir, Lc, S.P.di.
Dalam pertemuan itu, Akmaluddin menyampaikan maksud kedatangannya bersama tim infokom MUI Sumut yakni meliput berbagai hal yang berkesinambungan dengan sejarah Islam di daerah Mandailing Natal.
Menyahuti maksud tersebut, Muhammad Nasir mengajak tim Infokom mengunjungi Masjid Agung Nur Ala Nur yang berada di Jl. Aek Godang, Parbangunan, Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Masjid ini yang berdiri tepat di tepian sungai Batang Gadis ini didirikan pada masa Amru Daulay yang saat itu menjabat sebagai Bupati pertama Mandailing Natal setelah pemekaran pada tahun 1998 dari Kabupaten Tapanuli Selatan.
Tentang berbagai kegiatan di masjid ini, Amin Rangkuti selaku ketua BKM Masjid Nur Ala Nur mengatakan bahwa kegiatan program di masjid yang sedang berjalan beberapa diantaranya yaitu pengajian dan Tahfidz Qur’an.
“Ada beberapa kegiatan di masjid ini yaitu pengajian satu kali seminggu setiap hari Sabtu kemudian Tahfidzul Qur’an selama 4 hari dalam seminggu pada ba’da Ashar”, terangnya.
Lebih lanjut, Amin mengatakan bahwa program Tahfidzul Qur’an dibuka untuk seluruh masyarakat muslim di Madina yang ingin belajar khususnya menghafal Al-Qur’an tanpa dipungut biaya.
“Untuk tahfidz diajarkan langsung oleh Mukhsin Batubara yang merupakan penduduk di daerah kami ini juga, sudah 22 tahun mengajar Tahfidz di sini dan program ini tidak di pungut biaya bagi yang mau belajar”, ungkapnya.
Sedangkan program yang akan dilaksanakan, Amin mengaku akan memanfaatkan pelataran yang masih kosong untuk membuat program dengan tujuan membangkitkan ekonomi umat Islam di Mandailing Natal.
“Di depan teras tadi ada kita lihat tanah yang dikorek, insya Allah kami akan buat nanti di sana nuansa-nuansa Islam yang tentunya tujuannya untuk membangkitkan ekonomi umat islam di Madina”, ucapnya.
Salah seorang Imam Masjid Agung Nur Ala Nur, mengaku warga sekitar memiliki antusias tergolong tinggi untuk sholat berjama’ah.
“Setiap lima waktu alhamdulillah jamaah ada dan cukup ramai. Walaupun Masjid ini berdiri tidak ditengah pemukiman warga, tapi tetap ada masyarakat maupun pekerja mampir untuk sholat berjamaah”, ucapnya.
Selain Masjid Agung Nur Ala Nur, tim Infokom MUI Sumut juga mengunjungi Masjid Al Qurra Wal Hufadz di Jalan Willem Iskandar Panyabungan.
Masjid ini merupakan Masjid yang memiliki Imam Masjid para Hafidz Qur’an.
Bangunan Masjid yang arsitekturnya klasik ini masih tetap ramai dikunjungi para musafir dan masyarakat setempat karena berdiri di pinggir jalan.