Semarang – Langkah screening awal untuk penerimaan santri dalam bidang kesehatan mental dipandang perlu dilakukan untuk di semua pesantren. Dengan screening awal, pengasuh ataupun pengelola dapat mengetahui treatment apa yang harus dilakukan kepada santri.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Jawa Tengah Dr. Abu Khoir, M.A. dalam Halaqah Ulama Penyusunan Regulasi Penanggulangan dan Pencegahan Kasus-Kasus Asusila di Pesantren, di Hotel Pandanaran, Semarang, Senin, 27 Desember 2021, malam.
“Selama ini kita belum ada konsep screening ketika masuk pesantren. Screening ini adalah bagian yang mutlak di era sekarang ini. Kita tahu misalnya lewat screening itu anak yang masuk ke pesantren itu telah terpapar pornografi atua tidak,” ujarnya.
Lebih lanjut, Abu Khoir menjelaskan bahwa persoalan asusila atau pelecahan seksual itu selalu dimulai dari paparan pornografi. Ketika seseorang sudah terpapar pornografi, maka kemungkinan adalah seorang akan menjadi korban atau menjadi pelaku.
Menurutnya, pesantren sudah mempunyai langkah-langkah untuk mencegah kekerasan seksual di berbagai tingkatan. Namun, banyak pihak di pesantren pada nyatanya tidak tahu bahwa kekerasan seksual itu bagian dari pidana atau pelanggaran hukum. Oleh karenanya, sosialisasi tentang pencegahan asusila sangat penting, selain screening awal ketika masuk.
“Screening bisa dimulai dari upaya kita menyusun modul sederhana, membuat survei, sehingga ketika diisi, dapat memetakan mana calon santri yang terpapar pornografi atau tidak,” tambahnya.
“Dunia sudah berubah. Kita harus mau buka diri terhadap perkembangan terbaru. Dulu ketika masuk pesantren umumnya adalah lulusan pesantren. Tapi sekarang? Yang masuk pesantren itu tidak dari sumber yang sama. Maka, kesehatan mental ini sangat penting,” tandasnya.
Halaqah Ulama ini dibuka secara langsung oleh Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Tengah Dr. K.H. Ahmad Darodji, M.Si. Selain Abu Khoir, narasumber lain Dr. Hastaning Sakti, M. Kes., dr. Masyhudi AM. M. Kes. Kegiatan ini diikuti pengurus MUI Jawa Tengah, utusan MUI Kabupaten/Kota, Pondok Pesantren dan Perguruan Tinggi. (*)
The post Pesantren Perlu Melakukan Screening Kesehatan Mental dalam Penerimaan Santri first appeared on Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah.